Soal Impian, Soal Keadaan


Kadangkala memang keadaan tidak selalu seperti apa yang kita inginkan. Dunia pun menjadi tak senyaman biasanya. Pada saat-saat seperti ini, sebagian besar orang mengalami frustasi, putus asa, dan marah pada keadaan. Hati menjadi resah dan pikiran seperti benang kusut, semrawut. Namun sebagain yang lain, ada yang memundurkan langkahnya sedikit, menengok apa penyebab kesemrawutan itu, melihat ke dalam hatinya, dan memandangi lingkungannya, dia menganalisa baik dan buruk, kemudian memutuskan langkah untuk memperbaiki keadaan, dia bisa tersenyum kapanpun. Kira-kira, kita masuk bagian yang mana?

Mengerti hal-hal seperti ini akan selalu silih berganti dengan kesenangan hendaknya membuat kita mempersiapkan kesiapsiagaan hati. Ya, karena hati yang tenang selalu bisa mengambil sisi positif seburuk apapun keadaan. Bukan untuk membuat keburukan itu sebagai kenyamanan, tetapi untuk lebih optimis bahwa dengan usaha suatu saat kondisi buruk itu disinari mentari dan jadi pelangi. Ahh~ itu ksn teori, mudah membahasnya. Eitt, jangan salah, Alloh sesuai dengan persangkaan hambaNya. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Alloh, semua bisa, semua Dia yang kuasa. Maka, kita pun pernah mendengar you are what you think. Kamu adalah apa yang kamu pikirkan. Jika kita berpikir bahwa diri kita tidak bisa, maka kita akan berperilaku menyesuaikan dengan apa yang kita pikirkan.

Ternyata, menata pikiran tidak semudah meniup kapas, pikiran perlu dilatih untuk berimajinasi. Semakin baik imajinasi mu, semakin terasa nyata impianmu. Dan dengan ridho Alloh, semua impian bisa jadi nyata. Menggantungkan impian 5 centi meter di depan mu, membuat kamu tergerak untuk menapaki jalan-jalan menuju ke sana. Hingga akhirnya kamu sampai.

Dan jika takdir mengajakmu ke tempat yang tidak sesuai impianmu, percaya ada hikmah dibalik segala peristiwa.

Pergilah gundah
Jauhkan resah
Lihat segalanya lebih dekat
Dan ‘kubisa menilai lebih bijaksana

Mengapa bintang bersinar
Mengapa air mengalir
Mengapa dunia berputar
Lihat segalanya lebih dekat
Dan ‘kuakan mengerti

Komentar

  1. petikan lirik lagu sher di akhir mengingatkanku pada postinganku kmarin :D

    ya, ya, ya...mungkin kita mengambil hikmah yang sama :)

    BalasHapus
  2. hihi..
    Tarbawi edisi kali ini, gak tau kenapa, cocok banget :DD

    BalasHapus
  3. thank you..
    arigatou, Nur-san. :D

    BalasHapus
  4. @lilis: eh, yg bener Nur-san ato Ahmadi-san? aturannya gimana sih?

    BalasHapus
  5. Arigatou, Fifin-san

    Nur-san, karena kita gak punya nama keluarga, jadi, nama panggilan juga gk papa, :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Hi, nice to hear your inner-voice about my blog. Just feel free to write it here, but please dont junk :)

Postingan Populer