Waduh, ternyata sepatunya mas-mas ABRI dahsyat banget, aku yang tidak bersalah ini pun lebam-lebam juga kena tendangannya, :(.
Haihh, itu kejadian Sabtu kemarin pas lagi dateng ke PSAF nya UI (ceritanya lagi jadi miba :)), mainlah diriku ke kampus baru). Baru keluar dari Stasiun UI, jalan santai, eh tiba-tiba tuh mas mas lari tunggang langgang. Remnya gak oke, dan sepatunya yang berat itu "menyenggol" tumitku. Dan aku cuma bisa melongo ~
But, Alhamdulillah acara PSAFnya gak boringin, jadi lupa kalau kakiku kena tendang. PSAF membuat hal-hal yang tadinya aku gak ngerti jadi lumayan ngerti deh. IRS lah, sks-lah, dosen pembimbing, skripsi, semuanya berputar putar di kepala ~tuing tuing tuing.
Tapi kejadian paling kerennya adalah, DUTA STAN Tahun 2009 menjadi Ketua Angkatan FE UI - Ekstensi 2011, yahooo ~ Siapakah dia? Yap, dialah Dwinanda Ardhi Swasono. Selamat, selamat, semoga ke depan mampu menjadi ketua Angkatan yang siap mengangkat apa saja, angkat kursi, angkat meja, termasuk mengangkat harkat dan martabat bangsa ekstensi 2011. Ehehehe ~
Pulang-pulang sudah sore, tapi asyik juga dapet takjil gratisan -dari panitia dan dari Kak Iqbal-. Sambil terkantuk-kantuk di KRL, aku memikirkan makan apa nanti. Sesampainya di Gambir, akhirnya aku, Ardhi dan Gusti memutuskan untuk makan di Bakso Malang Oasis. Aku pilih bakso halus as my dinner ~ enyyakk, plus lemon tea sebagai beverage nya.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah 8, saatnya chao ke Baitul Ihsan. Di Masjid favoritku ini udah ramai sesak, tapi kekuatan AC belum berhasil kami kalahkan, teteup zuperr dingiin. Mau make kaos kaki gimana gitu, secara itu kaos kaki udah dipakai seharian, daripada ada kejadian pingsan massal gara-gara kaos kaki ane, mendingan ane gulung tuh kaos kaki dan jejelin ke tas.
jam 1 malem thet, tiba saatnya untuk sholat tahajud, wuiihh, semangat nih ane, sampai jam 3 nanti bakalan sholat tahajud menghabiskan 3 juz. Subhanalloh~
Juz yang pertama berhasil kulewati dengan baik. Tibalah sholat selanjutnya-juz dua-, rokaat pertama oke, rokaat kedua mataku udah mulai berkunang-kunang, dan emm sesak napas. MasyaAllah, aku sudah memikirkan kemungkinan terburuk aku bakal pingsan dan dibawa ke UGD, tapi hatiku bilang "ayo bertahanlah", akhirnya aku memutuskan untuk duduk. Duduk dan mengatur napas, sambil berdoa, konsentrasiku pada sholat mulai hilang. Sensai mau pingsan tadi benar-benar traumatis. Its like i would die. Daripada daripada, akhirnya kuputuskan untuk beristirahat di belakang. Berharap esok pagi aku masih bisa melihat matahari.
Jam 3 lebih, saatnya sahur. Hemm, bahkan aku sudah tak punya tenaga untuk menukar kupon, alhamdulillah Yuli dan Annisa berbaik hati menukarkannya untukku. Santap sahurku siap, dan heyy aku baik-baik saja -alhamdulillah masih bisa makan sahur dengan lahap-.
Sampai di kos semuanya masih okey, tapi kuputuskan untuk membatalkan beberapa schedule dan meniatkan diri untuk ISTIRAHAT. Setelah aku pikir-pikir, memang jenis sakitku ya yang begini, kalau agak stress sedikit, ditambah dengan nutrisi makan yang gak cukup maka hasilnya adalah tepar.
Kerennya aku baru ingat, alhamdulillah, kajian tadi malem di BI itu ttg buku Rasulullah is My Doctor. Salah satu pembahasannya adalah mengenai hadist berikut :
Dari `Aisyah radhiyallahu `anha, Rasululloh Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda : ” Sesungguhnya Habbatus Sauda’ ini adalah obat dari segala penyakit, kecuali as-Saam”. Aku berkata (Perawi hadits ini, yakni Kholid bin Sa’ad): “apa itu as-Saam?” dijawab (yakni oleh Ibnu Abi Atiq): “Kematian”. [HR. Bukhori, dalam Kitab at-Thibb, bab al-Habbatus Sauda’, Hadits no. 5687]
Subhanalloh, mungkin maksud Alloh supaya Lis langsung mempraktikan hadist ini kali ya?
Dan secara kebetulan, pagi ini membaca kultwit ustadz Salim Afillah (@salimafillah) tentang sakit. Salah satu yang paling saya suka adalah kalimat beliau berikut.
Sakit itu ilmu. Dalam menjalani pemeriksaan, berkonsultasi pada dokter, dirawat dan berobat, bertambahlah pengetahuan tentang tubuhnya.
Sakit itu nasihat. Yang sakit ingatkan si sehat tuk jaga diri. yang sehat menghibur penderita agar sabar hati. Allah cinta keduanya.
Aku suka semua kultwit ust Salim, tapi dua itu yang paling favorit.
Akhirnya, aku pun memutuskan untuk membeli buku Rosululloh is My Doctor. Semoga bisa menjadi ikhtiar untuk bisa ngikut Nabi -tidak diakui sebagai umat Rasul SAW, mereka yang menolak sunah Rasul SAW-
Huwaahh, ternyata tulisanku panjang juga, tapi semoga bisa menginspirasi kalian untuk tetap sehat, tetap memperjuangkan cita-cita.
Oya, kalau mau beli obat herbal yang murah, bisa coba di Toko Ahlussunnah, Kwitang, diskonnya sampai 40%, habats isi 90 biji hanya Rp 27.000 ~
Yang pengen beli buku, supaya nggak ribet, bisa online di inibuku.com atau bukukita.com, dapet diskon 15%. Dan gak perlu jauh-jauh ke toko buku :DD
Investasikan lah dirimu pada kebaikan, semoga Alloh memberi keuntungan kebaikan yang berlipat. Semoga sakit ini menjadi sarana hamba mendekat padaMu Ya Rabb,
Amin Ya Rabb :3
Komentar
Posting Komentar
Hi, nice to hear your inner-voice about my blog. Just feel free to write it here, but please dont junk :)