{Surat untuk Langit} 02 Desember 2011
Hai langit,
Pagi ini ceria sekali sepertinya. Lihat, birumu sampai meresap ke hatiku. Hihihiy,
Mari berterima kasih pada Pembuat hujan, oksigen diproduksi besar-besaran, paru paru pun rasanya ikut senang hari ini.
Langit,
Tolong sapa ayah bundaku juga ya, mereka masih di kelas pagi ini. Mengajar murid-muridnya tentu. Aku membayangkan mereka sedang di kelas dan mungkin agak kewalahan menghadapi murid-murid macam aku, yang kalau udah bosen akhirnya nggambar atau twitteran (what a bad girl *rrr). Hehe, jadi inget, dulu temen sebangkuku bilang begini : Lis, kamu tidur sambil ndengerin ya? Kalau Bapaknya nerangin kamu tidur, pas Bapaknya selese kamu nanya. Haha, entahlah, kadang aku setengah tidur, setengah ndengerin. Kadang-kadang juga nanya supaya afdhol aja #eaaa (merasa bersalah udah bobo di kelas, minimal aku nunjukkin kalau aku ngerti, :P). Semoga murid-murid ayah bundaku gak begitu, mereka seharusnya murid-murid yang baik.
Langit,
Kemarin siang salah satu murid ayah yang sudah lulus ngajak chatting. Aku si lupa lupa ingat dia yang mana (keknya si belum pernah ketemu). Biasanya memang kalau udah deket kelulusan suka banyak murid-murid ayah yang main ke rumah. Minta dinasihatin. Widiihh,
Biasanya tentang kuliah.
Atau tentang gimana tembus STAN, atau ITB atau STIS atau UGM, mungkin UNDIP juga bisa.
Sekolah tempat ayah mengajar bukan sekolah favorit. Tapi aku melihat ayah punya keinginan besar supaya murid-muridnya punya cita-cita dan masa depan. Beliau selalu meyakinkan murid-muridnya bahwa merekapun bisa sukses seperti murid sekolah favorit. Dan alhamdulillah, salah satunya adalah Ratna (nama sebenernya). Dia yang kemarin mengajakku chatting.
Awalnya dia berharap bisa kuliah di STAN, gratis dan langsung kerja. Dan subhanalloh, dia lulus. Tapi, akhirnya dengan alasan tertentu ia akhirnya mengambil UPI Bandung. Belajar sastra Inggris.
Tau gak langit, salah satu kebahagiaan terbesar yang pernah aku rasakan adalah saat membersamai orang lain menggapai kesuksesan. Membersamai mereka bertumbuh. rasanya seperti ikut tumbuh, ikut sukses. Sensasi yang selalu kucari.
Langit, sapa juga dua adikku tersayang Dien dan Arba ya, mereka yang sedang menuntut ilmu dengan gigih, aku harap mereka belajar tidak hanya untuk selembar ijazah, lebih dari itu, semoga mereka juga belajar apa dan untuk apa hidup.
Langit. Katakan pada mereka, aku mencintai mereka.
Langit,
Aku ada pe er banyak hari ini.
Tolong doakan aku.
hari kedua di bulan terakhir tahun ini,
masih mencari secercah harapan untuk berkarya lebih banyak
Sky Lover
sampai g kuasa air mata menetes, semoga Allah selalu menyayangimu mbaak, saranghae <3
BalasHapus