Momongan



Saya tidak bisa memungkiri bahwa memiliki momongan adalah impian bagi semua pasangan normal yang baru saja menikah ataupun bagi mereka yang sudah menikah namun belum dikaruniai momongan. Saya dan Mas adalah salah stau diantaranya. Walaupun kami berkomitmen bahwa momongan adalah amanah yang tentu saja hanya diberikan kepada mereka yang sanggup untuk mengembang amanah tersebut, kami idak pernah lalai untuk terus mengucap doa. Memohon agar Allah memantaskan kami menjadi sepasang abi dan umi bagi seorang bayi mungil.

Saya masih memikirkan bagaimana caranya supaya kami bisa menjadi 'pantas' sampai akhirnya saya terpekur membaca tulisan terbaru Fahd Jibran yang berjudul Keinginan. Di dalam tulisan tersebut, Fahd mengingatkan kita soal kekuatan doa. Wow~ Doa kan tema yang klasik. Memang membahas doa artinya membahas tema klasik. Tetapi, karena keterbatasan kita sebagai manusia seringkali menyepelekan makna doa yang mungkin sudah ratusan kali kita baca pembahasannya. Tapi Fahd lain, dia membawakan makna doa dalam sebuah cerita yang cukup unik tapi mengesan di hati. 

Fahd bercerita tentang seseorang yang ingin 'memaksa' Tuhan agar mengabulkan keinginannya. Ya, dengan doa. Ia bersikeras akan mengajak semua orang yang disekelilingnya untuk berama-ramai mendobrak 'Arsy dengan doa. Dan..yeah, akhirnya keinginannya terkabul. Jadi, apakah kesimpulannya? Apakah benar Tuhan bisa kita paksa?
Bukan itu makna dibalik cerita ini. Allah telah menympaikan kepada kita agar kita berdoa. 

"Berdoalah, makan akan kukabulkan" 

Begitu sabdaNya.
Dan? Jangan lupa bahwa bukan hanya kita yang harus berdoa untuk keinginan kita, ayah, ibu, saudara, suami, kawan, guru, siapapun, mereka adalah pasukan yang sebaiknya kita gerakkan untuk mengantarkan doa-doa kita sampai ke langit. Asalkan kita dan mereka tulus berdoa, saya yakin, suatu hari doa kita akan terkabul. 

Jadi, melalui tulisan ini, saya berharap siapapun kalian yang membaca tulisan ini, membantu saya dengan ikhlas, berdoa kepada Allah untuk memberi kami yang terbaik atas keinginan memiliki momongan. Jika memang kami telas pantas menjadi abi dan umi, maka mudahkanlah Ya Allah. Sebaliknya, jika kehadiran momongan itu belum bisa kami atasi dengan baik, maka sampaikanlah kami kepada jalan-jalan yang memudahkan untuk belajar menjadi abi dan umi yang baik hingga suatu hari nanti saat amanah dari Allah itu tiba, kami telah siap menjadi abi dan uminya. 

Dan tentu saja, atas segala keinginan kalian yang didasari niat baik, kami mendoakan supaya Allah memudahkan jalan-jalan kalian. Membukakan hati kalian untuk senantiasa lapang, dan meninggikan harapan kalian agar senantiasa tidak putus. Semoga Allah memberkahi kita, aamiin~

Komentar

Posting Komentar

Hi, nice to hear your inner-voice about my blog. Just feel free to write it here, but please dont junk :)

Postingan Populer