Nothing Impossible With You
Akhir-akhir ini selain sibuk ujian juga sibuk bantu-bantu di Rumah Keluarga Indonesia. Sempet drop dan ga masuk kerja (untung ada ST, hehe) karena lama ga sesibuk itu (jialahh, sok sibuukk~). Akhirnya setelah dipikir-pikir lama juga ga baca buku. Ada beberapa buku yang sudah dibeli belum kebaca (dua bukunya Tere Liye), majalah (Ummi Edisi biasa sama edisi spesial) apalagi buku-buku yang ada di rak rumah ( bagus-bagus padahal). Well, akhir-akhir ini juga kerasa bener susahnya manage waktu plus disiplin. Setiap pagi pasti deh, buru-buru bener berangkat ke kantor, akibat kesiangan mandinya, belum nyetrika, what a bad wife i am T^T. Betul kata Hasan Al Bana, kewajiban-kewajiban kita itu lebih banyak dari waktu yang kita miliki.
![]() |
weheartit.com |
Seharian ini juga sudah mengagendakan beberapa hal, mulai dari bikin kajian OJT, ng-MC di kajian di Dharma Wanita, nabung, nyiapin bahan-bahan RKI dan sempet-sempetin nge-blog sambil nunggu misua menjemput. Dan teteup- di tengah-tengahnya bakalan ada yang namanya pekerjaan tiba-tiba, kayak ngedit artikel renungan, hehe ini juga kewajiban Lis, kewajiban.
Sebenernya, kalau kita mau, pasti ada jalan. Tadi siang, pas ng-mc, sekalian nimba ilmu dri dr Aisyah, diingetin kembali bahwa Allah sesuai persangkaan hambaNya. So, kalau kita optimis dan maksimumin usaha, ga ada yang ga mungkin bersama Allah. Lha wong Allah yang menguasai semuanya, dari ujung rambut sampai ujung kaki, dari kutub utara sampai kutub selatan, dari satu galaksi ke galaksi lain. So, apa kita masih boleh pesimis? Allah bisa melakukan apapun.
Apapun yang sedang dalam daftar tugasmu saat ini, mengeluh itu pantangan, selalu inget untuk memasukkan Allah di dalam aktivitas kita sehari-hari. Percaya bahwa hanya dengan pertolongan dari Allah semua bakal beres. Sesibuk apapun, tilawah dan sholat tepat waktu kudu jalan (peringatan untuk diri sendiri). Dan of course, karena peran kita itu banyak bener ( peran saya ada hamba Allah, anak, kakak, istri, pegawai, mahasiswa, anggota masyarakat, sekretaris RKI, dan serombongan peran-peran lain yang mungkin akan datang menyusul nanti), kalau kita ga komit dan ga well prepare, wiihh, bakalan banyak tuh yang keteter.
So, ini saatnya buat menata kembali diri kita, hati kita, niat kita. Supaya bisa mendayagunakan diri kita sampai nanti kita ga bisa lagi mendayagunakannya karena waktu kita sudah habis butuh Allah di dalam hati kita.
kulkas yang kosong
pakaian yang teronggok
dan Al Qur'an yang belum tersentuh
apakah bantal menjadi begitu menarik
atau tanggung jawab yang menang?
menjelang maghrib di meja kerja
yang bilang Hasan Al Banna, al waajibatu aktsaru minal auqat, kewajiban lebih banyak dari waktu yg ada :D
BalasHapusi woww, iyaa, salah tuliss >,<
BalasHapusweh mbake...
BalasHapussering lo kalau saya begitu sedemikiannya memumpuk pekerjaan2 yang harus diselesaikan (sebagai pejuang rantau yang masih sendiri dengan tetek bengek hal pribadi dan juga ngurusin tetek bengeknya kantor pula jadi bendahara) tiba2 ya ketika ada keikhlasan dan kelegowoan, serta yang paling utama kepercayaan bahwa semua dapat dilakukan dengan izin dan bantuan Allah, yap and then.... all things can be done...
harus mempercayai memang :)
he eh, aku suka inget2, bahwa perniagaan paling menguntungkan kan perniagaan kita dgn Allah, so, selama kita yakin apa yang kita lakukan disukai Allah, insyaAllah, Allah akan bantu :3
BalasHapus