Sayangi Mereka, Ya Rabb
Sabtu kemarin Bapak Ibu ke Jakarta. Bukan untuk menjengukku sebenarnya. Ada sepupu yang menikah. Bahagia rasanya melihat mereka kembali setelah sekian lama tidak bertemu. Terakhir kali aku berbincang dengan mereka lewat sms tentang rencana kunjungan mereka ke Jakarta.
Wajah Bapak sudah mulai menua, beberapa bagian tubuh beliau menunjukkan umur Bapak yang sudah tidak muda. Kulitnya mulai keriput, rambut beliau pun mulai memutih. Kadang-kadang aku tidak percaya Bapak sudah setua ini. Ibu masih dengan senyumannya yang merekah. Dan sikap ramahnya kepada semua orang. Ibu selalu seperti itu sejak dulu. Bahkan saat aku sudah menikah pun Ibu tidak mengurangi kasih sayangnya sedikitpun, masih merelakan uangnya untuk jajan, masih membayari angkot. Ibu selalu baik. Itu semua membuat aku berpikir, apa yang sudah aku berikan untuk mereka. Apakah aku sudah menjadi anak yang mereka harapkan? Apakah aku sudah menjadi anak yang sholih? Apakah akhlakku selama ini telah mengangkat derajat mereka lebih tinggi di hadapan Allah? Atau sebaliknya?
"Sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua Ibu Bapak". (An Nisa’ : 36).
"Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya". (QS. Al Isra’: 23).
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang Ibu Bapanya, Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Maka bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang Ibu Bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu." (QS. Luqman : 14).Bakti kepada orang tua tidak pernah ada habisnya. Saat beliau berdua telah meninggal, doa-doa kita sangat dibutuhkan. Karena hanya doa anak-anak yang sholeh -lah yang akan diterima oleh Allah sebagai pahala orang tua yang tak terhenti saat mereka telah tiada. Dengan berbuat baik kepada orang tua, semoga kita termasuk orang-orang yang memperoleh keutamaan berbakti kepada kedua orang tua, yaitu mengamalkan salah satu amalan yang paling mulia.
Dari Abdullah bin Mas’ud mudah-mudahan Allah meridhoinya dia berkata : Saya bertanya kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam: Apakah amalan yang paling dicintai oleh Allah?, Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam: "Sholat tepat pada waktunya", Saya bertanya : Kemudian apa lagi?, Bersabada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam "Berbuat baik kepada kedua orang tua". Saya bertanya lagi : Lalu apa lagi?, Maka Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : "Berjihad di jalan Allah". (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dalam Shahih keduanya).Selain itu, berbuat kepada kedua orang tua adalah sebab diampuninya dosa.
"Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya….", hingga akhir ayat berikutnya : "Mereka itulah orang-orang yang kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga. Sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka." (QS. Al Ahqaf 15-16)Sebab masuknya kita ke dalam surga salah satunya berasal dari amal baik kita kepada Bapak Ibu.
Dari Mu’awiyah bin Jaahimah mudah-mudahan Allah meridhoi mereka berdua, Bahwasannya Jaahimah datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam kemudian berkata : "Wahai Rasulullah, saya ingin (berangkat) untuk berperang, dan saya datang (ke sini) untuk minta nasehat pada anda. Maka Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : "Apakah kamu masih memiliki Ibu?". Berkata dia : "Ya". Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam : "Tetaplah dengannya karena sesungguhnya surga itu dibawah telapak kakinya". (Hadits Hasan diriwayatkan oleh Nasa’i dalam Sunannya dan Ahmad dalam Musnadnya, Hadits ini Shohih. (Lihat Shahihul Jaami No. 1248)Dengan mencintai orang tua, Allah menjadi ridho dan rizki kita menjadi semakin berkah.
"Keridhoan Allah ada pada keridhoan kedua orang tua dan kemurkaan-Nya ada pada kemurkaan kedua orang tua"Terima kasih Bapak Ibu, telah senantiasa mendoakan, mendukung dan memperhatikan, menyayangi serta membimbing. Aku tau baktiku tidak ada secuilpun dibandingkan dengan apa yang telah Bapak Ibu lakukan untukku. Saat aku sakit, saat aku menangis, saat aku marah, saat aku bahagia, Bapak Ibu selalu ada untukku. Namun begitu, tetaplah menyayangi dan mendoakanku. Aku tau, segala kebaikan yang selama ini aku terima itu karena Allah meridhoi doa Bapak Ibu untukku.
Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa ayah ibuku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu aku masih kecil. Aamiin...
Komentar
Posting Komentar
Hi, nice to hear your inner-voice about my blog. Just feel free to write it here, but please dont junk :)