[TIPS] : Rombongan Kereta Yang Bahagia
Hihi, ini bukan postingan yang berisi keluhan, insyaAllah aman untuk dilanjutkan. Well, saya gak akan heran kalau kalian bakal mengira ini berisi keluhan saya pada manajemen commuter di negeri ini, khususnya di Jakarta dan lingkarannya. Saat ini memang keadaan belum seperti yang kita harapkan. Tapi saya optimis, suatu hari akan ada hari dimana menggunakan moda commuter line adalah pilihan yang tidak hanya tepat, tetapi juga aman, naman dan hemat. Aamiin *ayo, aminin juga yah para pembaca setia blogku :P
Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa 3 minggu terakhir saya dan suami resmi pindah ke Depok. Sebagai konsekuensinya, kami harus ke kantor dengan kereta. Pakai motor bisa sih, tapi gak kebayang deh capeknya suamiku kalau musti PP motoran setiap hari. Nanti bisa tua sebelum waktunya kalau 15 tahun begitu, hihih, na'udzubillah. Hari pertama naik commuter line masih berasa pegel karena berdiri kurleb 45 menit, Depok Lama-Gondangdia. Hari-hari berikutnya, mulai cari cara supaya bisa dapt kereta yang cukup longgar dan pas waktu berangkatnya dengan kedatangan kita di stasiun. Dan setelah tiga minggu mempelajari behavior nya si pengguna commuter dan commuter line-nya sendiri, kami memutuskan untuk mengalahkan keluhan dan memperjuangkan semangat. Jiehhh~
Berikut saya rangkumkan tips dan trik menggunakan moda KRL, dengan harapan semua bisa tetep semangat menuntut ilmu ataupun mencari nafkah, ga tumbang dan patah semangat gara-gara KRL yang belum bisa senyaman limosin *yaiyalahhh~
1. Bangun sepagi mungkin, paling gak jam 4 lah. Supaya bisa ngeteh-ngeteh dulu untuk energi pas di perjalanan nanti. Juga sempatkan sholat tahajud, dua atau 4 rokaat sebelum siap-siap ke masjid bagi Bapak-bapak, dan sholat di rumah untuk ibu-ibu.
2. Beberes apa yang dibutuhkan untuk ke kantor di malam hari. Karena bakal susah banget ngepasin waktu yang tersedia di pagi hari kalau kita musti nyetrika jilbab dulu, nyari kaos kaki dulu, ngecharge henpon dulu. No! lakukan itu semua di malam hari.
3. Kalau kalian seperti saya yang rumahnya kurleb 15 menit dari stasiun Depok Lama, maka berangkatlah maksimum pukul setengah 6. Asumsinya. kita ga pengen flexy, dan bisa pulang kantor tenggo. Jam masuk kantor jam setengah 8 dan jam pulang jam 5 sore.
4. Sampai di stasiun Depok Lama biasanya suami mberesin motor di penitipan dan saya beli karcis, jadi pas saya slesai beli karcis, suami slesei nitipin motor. Jalan berdua ke peron stasiun, ihiiyyy #eh Oiya, jika ada uang pas, pakailah uang pas, itu bisa menghemat waktu.
5. Berikut rute KRL yang biasanya saya pilih sesuai ketibaan saya di stasiun :
~ Jam 05.45 KRL Jurusan Jakarta Kota, masih lowong maliihh, bahkan ibu-ibu yang sudah berumur bisa duduk di kursi duduk mereka masing-masing, bberapa yang mudaan juga ada. Bahagia banget kalau bisa ketemu KRL ini, aman damai, bahkan bisa dapat duduk meskipun nanti lah di sekitar Cawang atau Tebet. Dan kalau naik KRL ini, ga perlu turun naik, langsung turun aja di Gondangdia (*stasiun yang deket kantor dan dilewatin kopaja)
~Jam 05.55 KRL Jurusan Tanah Abang-Angke, KRL ini kadang rame kadang lowong. Kalau pas nyampe stasiun dia lewat, mending naik ini aja. Nanti turun di Manggarai, trus pindah peron 3 naik KRL Jurusan Bekasi-Jakarta Kota, selama perjalanan aman damai, meskipun berdiri gak perlu desek-desekan.
~Jam 05.57 KRL Jurusan Tanah Abang-Jatinegara, kalau memang pengen duduk, kereta ini bisa dipilih, sayangnya tetep biasanya keduluan sama penumpang jurusan Jatinegara, jadi untuk jurusan Jakarta Kota, tetep aja berdiri, lumayan longgar sebenernya. Cukup lumayan kalau sudah ketinggalan yang Angke tadi.
~jam 06.05, beberapa kali naik yang ini kapokkss, penuuuhh, sesaakkk, hihihi, ga bisa twitteran dengan santai *maksudnyahh, ini pas terpaksa bener dah, soalnya, selain nanti sampai Gondangdia sudah jam 7 jalanan ke kantor juga sudah macet, belum lagi kalau tiba-tiba ada gangguan, bisa telat sampai kantor. Kecuali kalau kalian pas dari stasiun naik ojek, tapi ya naik ojek ga semurah naik kopaja :P
Setelah jam itu saya gak pernah naik, selain ga mau telat juga ga mau fleksi karena ada kemungkinan kuliah saya dimulai jam setengah 6.
6. Bagaimana dengan pulangnya?
~Jam 17.21 KRL Jurusan Bogor, ini bisa dipilih jika sedang tenggo, ambil gerbong wanita yang belakang, lebih lumayan daripada gerbong wanita yang bagian depan.
~Jam 17.39 KRL Jurusan Bogor, ini bisa dipakai kalau ketinggalan yang pertama, keadaanya sudah mulai sesakk~
Dan seterusnya siy ada, tapi saya jarang naik yang itu karena pengen nyampe rumah segera dan ga ketinggalan maghrib terlalu banyak.
Jadwal berikut jika saya pas kuliah, kudu balik di atas jam 9.
~ Jam 21.21 KRL Jurusan Bogor, keadaan masih rameee
~ Jam 21.39 KRL Jurusan Bogor, masih rame jugaa, tapi longgar kalau di gerbong khusus wanita
~ Jam 21.45 Ekonomi Jurusan Bogor, ni mungkin satu-satunya ekonomi yang masih manusiawi, penjual juga masih pada lalu lalang, lumayan buat berhemat kalau pas ketemu
~ Jam 21.50 KRL jurusan Bogor, kadang rame kadang gak, di gerbong khusus wanita insyaAllah masih dapet duduk *kalau naik dari Gondangdia
~ Jam 22.50 KRL Jurusan Bogor, ini KRL terakhir ke Bogor temans, ga terlalu lowong juga, terbukti beberapa kali suamiku ga dapet duduk. Oiya, jika sudah pasti bakal ketinggalan kereta yang sebelum jam 10, biasanya kami nyari makan malam dulu, supaya pas dah sampai Depok ga perlu mampir pecel lele dulu, hehehe
Nah, untuk mengusahakan perjalanan menyenangkan, saya biasanya memastikan hal-hal sebagai berikut.
1. Pipis atau BAB dulu di rumah, daripada gak ketahan pas di kereta.
2. Menggunakan deodoran
3. Memakai pakaian yang cukup hangat, biasanya kereta benerbener dingin pas pagi, lumayan juga buat penahan angin pas naik motor.
4. Memakai sendal atau sepatu yang nyaman. High heels is BIG NO, wedges kalau nginjek orang sakitt maliih, sebaiknya yang bahan karet, kek krok-krok gitu.
5. Barang-barang berharga disimpan di tempat aman, tas bisa ditaroh di rak atas tempat duduk, supaya ga pegel punggung selama perjalanan.
6. Mengisi perjalanan dengan : membaca Al Qur'an, membaca buku, atau mendengarkan mp3.
7. Menyimpan tiket di tempat yang aman dan mudah dijangka, males banget bayar 50.000 kalau tibatiba kita ilang tiket >,<
8. Tanamkan rasa mau berjuang dalam diri, dan optimisme untuk mampu menghadapi keadaan di jalan, senyum dan berdoa sebelum berangkat.
9. Toleransi. Keada siapapun. Sama-sama berjuang kudu tolong menolong.
Huahhh, akhirnya, selesai juga membuat tips and trik menghadapi stress di saat pulang dan berangkat kerja. Selamat mencoba, oiya, saya ingatkan kembali, keadaan di atas ada yang berlaku umum ada yang tidak, khususnya di bagian jadwal, gerbong khusus wanita, dan tempat turun, tentu sesuaikan dengan keadaan pembaca masing-masing, sedangkan untuk trip menyenangkan dalam perjalanan, bisa dipakai siapa saja saya rasa.
Salam roker, :P
*semoga penambahan kereta di bulan April bisa terealisasi dengan lancar, sehingga memilih moda ini bukan lagi dilema, aamiin ~
Wah, selamat bergabung menjadi roker depok.. trima kasih telah mengingatkan untuk tidak selalu mengeluh dan berusaha untuk terus semangat..
BalasHapusHihiy, iya mba, terima kasihh,
BalasHapusSemangat ih!
Naik dari mana mba?
UI dik..
BalasHapusohh.. sipp, biasa naik yang jam berapa?
BalasHapusJam berapa ya? ga tentu hehe.. Seringnya naik tanah abang yang dari Depok or yang dari Bojong gede..
BalasHapusOh.. iya, beberapa kalai juga naik itu. Siplah, kalau ketemu, kopdar yah mba :P
BalasHapusSaya selalu kagum sama para pegawai yang rumahnya jauh dan harus naik kereta. Saya aja yang kosannya deket sering ngeluh macetlah, polusilah, gak kebayang deh klo mesti naik kereta. Saluuuuttt.... (^^)
BalasHapusSelamat berjuang kawan segedung beda spes. kala di kampus perjuangan. :)
Hehe, gimana yah, orang bilang kalau kepept kita jadi lebih dari kondisi normal XDD
BalasHapusSelamat berjuang juga dengan jalanan kosan kantor yang always padat berisi *eh, jangan keasyikan nge-kos, hihihi *komporin supaya pada berkeluarga dan beli rumah
Judulnya menarik banget, jadi penasaran sama isinya hehehehe
BalasHapusterima kasih ya kak tips-tipsnya sangat bermanfaat..
BalasHapus