Traveling Report : Bandung~S hopping and Culinary


Bandung is beautiful and enjoyable city, I love Bandung as I love Jogja. A city that full of inspiration.

Ceritanya saya baru balik dari Bandung. Kali ini saya ksana untuk tugas kantor. Di sela sela waktu bekerja, saya menggunakan waktu istirahat untuk menikmati kota Bandung yang terlalu sayang untuk ditinggal bobok.

Kami menginap si sebuah hotel di jl Riau/L Martadinata, Grand Serela. Jika kalian ingin berlibur di Bandung dan mengutamakan wisata belanja, pilihlah hotel yang berada di Jl Riau. Karena di jln ini ada lebih dari 10 FO memamerkan koleksinya masing masing. Selain itu, jl Riau juga dekat dengan berbagai spot kuliner yang sudah populer kelezatannya.

Back to hotel, Grand Serela tidak terlihat menakjubkan dari tampak luarnya, tetapi makanan yang dihidangkan enak luar biasa. Hotel ini pernah memperoleh penghargaan dari MURI sebagai hotel dengan penyajian makanan tradisional terbanyak, weww. Dan penghargaan tersebut sama sekali bukan tipuan, karena selama 3 hari saya disana, masakan yang disajikan original, aseli Indonesia banget. Mulai dari sayur asem, ayam kecap,tongseng sapi, soto bandung, nasgor, pisang goreng, bala bala, tahu goreng,ikan asin, bahkan tauco. Meski terdengar seperti masakan yang sudah dibuat di luar hotel, alias rumahan, tetapi cita rasanya pas,enakkk ~ Waktu makan merupakan waktu yang saya tunggu di hotel inih.

Soal harga bagaimana? Hihi, karena lokasinya strategis, dan makanannya enak, harga sesuai lah. Sila cek di agoda or webny u tau lebih lengkap soal hotel ini. Yang kurang si cuma dua, satu lokasiny yabg deket fo membuat jalanan yang ramai masih terdengar hingga tengah malam, dan karena sudah cukup lama berdiri, beberapa fungsi di kamar kurang oke, ex: flusher toilet yang udah agak longgar,dan pemanas air yg sdh rusak.

Selanjutnya mari kita menuju titik wisata belanja pertama, yaitu Alisha. ALISHA adalah nama toko yang menjual busana muslimah, juga kerudungnya. Lengkaaapp, lumayan terjangkau. Dan yang jelas nyaman banget karena ga desek desekan seperti di pasar, bisa coba bajunya juga. Saya suka beberapa koleksi kerudung di sana, dan membeli dua kerudung dengan motif unik berikut.

Sebenarnya disana juga dijual pashmina yang lebarnya hampir semeter, tapi saya pikir saya agak susah memakai pashmina sehingga saya irung membeli. Untuk kalian yang menyukai jilbab paris dengan hiasan sulam yang unik dan cantik, di sini surganya. Oiya, Alisha berada di lampu merah sebelum BIP.

Dari Alisha, saya menuju Pasar Baru Bandung, motivasi saya si cari kerudung, bahan gitu. Tapi teman teman, saya ga nemu bahan kerudung yang tebel dan malah kesengsem sama satin. Dan karena harganya super murah, hanya 25ribu per meter, saya membeli dua warna, dusty pink dan gold, masing masing 2 m. Rencananya, kedua kain itu akan saya buat dress. Selain satin, di Pasar Baru tersedia banyak sekali macam kain, mulai dari kain katun jepang, brukat, sifon, batik dan juga songket. Kebetulan sbenarnya kemarin ada songket alus yang murmer, hanya 17,5 ribu per meter. Sayang banget motif yang saya suka tinggal sisa semeter *nangis. Saya juga berpikir untuk membeli brukat manis untuk teman satin, tapi akhirnya batal membeli karena tidak yakin apakah benar benar dibutuhkan. Oiya, jika kalian suka, satin bisa juga dijadikan jilbab. Potong menjadi persegi kemudian dineci tepinya. Kesannya glamour, ga nerawang dan banyak pilihan warnanya. Sepertiny saya akan beli lagi u jilbab wisuda. Aamiin.

Belanja kain selesai. Selanjutnya cari oleh oleh aseli Bandung yang bukan semacam Kartikasari. Akhirny kami beli basreng kering dan keripikpedes. Letak tokonya masih di Pasar Baru. Di toko snack yang sudah keliatan dari trotoar. Harga sblnack yg saya beli seperenpat kilo 10ribu. Kalau mau sale Bandung, 35 ribu skilo. Sale Bandung itu aseli Bandung juga loh,
Nah, ini dia yang ditunggu tunggu, shopping ke FO. Wewww, sebaiknya tidak perlu membawa uang berlebih dan fokuslah pada apa yang direncanakan. Saya sendiri berencana u membeli atasan untuk mamas ngantor dan baju kerja u saya. Awalnya kami pergi ke The Summit. FO di Jl Riau, di samping FO Heritage. Sampai di FO ini ternyata saya kurang suka dengan koleksinya. Kebanyakan modelnya kaos, dresnya pun kurang menarik, dan harganya ga pas banget sama kantong. Tapi alhamdulillah nemu atasan adem dengan corak yang cocok u mamas dengan harga Matahari. Akhirnya syaa putuskan u membeli 2 atasan itu saja. Jadi, saya tidak rekomendasikan FO ini u dikunjungi :-P

Kami putuskan untuk melihat koleksi Heritae tapi ternyata sudah mau tutup. Yasudah, kita malah mampir ke sebelahnya yang masih buka, yaitu Cascade. Ga dinyana ternyata koleksi di Cascade lebih menarik. Sweaternya gedhe gedhe tapi modelnya oke banggets, ga pasaran, harganya berkisar dari 160 sampai 200ribu. Menurut saya harga sgit worthed karena kualitas sweaternya oke, dan bakal susah nemu sweater sperti itu di Jakarta. But, saya ga beli, soalnya minggu kmrn saya baru saja pesen online dan menyesal karena kualitasny ga sebaik di Cascade. Saya si masih pengen liat liat isi Cascade, tapi e tapi sudah terdengar pengumuman bahwa FO bakal tutup. Jadilah kami mengakhiri petualangan sampai di situ saja, :-(

Malemnya saya beresin kerjaan dan bobok dengan cukup nyenyak. Pagi pagi di sms teman untuk keluar cari surabi. YES!Surabi is one of my favorite food. Kita jalan aja ke kanan, ke arah Pasar Cihapit. Ga sampai 500 m kita sampai di tempat jualan surabi itu. Namanya Surabi Cihapit. Saya terkejut dengan pilihan menu surabinya. Surabi di sini ga cuma yang asin trus dicolek ke gula, di sini kita bisa makan surabi sosis, surabi oncom, surabi ayam.keju, surqbi kismis, lengkapp~ Maafkan saya ga bisa ceritain semua rasanya karena perut saya adalah perut normal, XD Sila mampir sendiri kesana, surabinya lembut gurih, harganya 3500 sd 6000 per biji ya :-)

Surabi sudah masuk perut. Saatnya jalan melihat lihat pasar. Wihh, Cihapit adalah pasar tradisional yang ga kalah lengkap jualanny dari supermarket. Sayur sayurannya sger mantep banget, hati pengen belanja apa daya ini bukan di Depok, hahaha. Temen temen langsung pada galau pengen pindah ke Bandung, eeaaa.

Ga bisa beli sayuran cincau pun jadi. Hahaha, cincaunya sama namanya dengan Pasar, cincau Cihapit. Harga 3000 aja, dapet semangkuk bakso, kenyang, adem di tenggorokan, manisnya pas. Recommended!

Kalau sesuai jadwal si seharusnya sya dkk makan bakso yang udh popular di dunia blogger, tapi harus gigit jari karena mamangnya belon jualan, *tepok jidat

Oiya, di sini ga perlu naksi yah, ngangkot aja, murmer 2000, nanya dlu apa lokasi kita dilewati dan jangan malu minta tolong dikasih tau kalau dah sampai lokasi wisata yang dituju.

Saya belum puas buat jalan jalan di Bandung tapi apa daya, tugas, dompet dan suami ga pengen saya jalan jalan lebih lama lagi, :-P

Kalau begitu, kapan kapan kita kesana lagi insyaAllah. Siap siapin uang saku dlu buat jalan jalan lagi. Semoga bisa menang giveaway atau apa gitu, pengen nginep di Cottonwood bed and breakfast ~

Sudah dulu liputan jalan jalannya,
Semoga beekesempatan u menikmati Indonesia lain waktu.

Salam~

Komentar

  1. senengnya yang jalan-jalaaaaaan..

    itu itu satin gak ada yang mau dilempar ke pasaran?
    hehehe

    semoga mimpi bikin label sendiri nya terwujud ya dek
    amiin

    BalasHapus
  2. hihihi, sambil kerja mba :P

    Ada mba, ada banget sebenernya, setiap pagi kupikirin mau gimana memulai usahaku,

    aamiin, aamiin,
    Terima kasih :3

    BalasHapus

Posting Komentar

Hi, nice to hear your inner-voice about my blog. Just feel free to write it here, but please dont junk :)

Postingan Populer