Kapan ?

Tadi malam saya kena protes, suami si yang protes. Ga perlu sedih dulu, *siapa yang sediihh?. Soalnya protesnya sangat positif. Intinya, suami merasa kalau saya sudah lama gak nulis kisah berhikmah, posting berhikmah, cerita berhikmah, hehe~ all about posting that contents something to learn

I am sorry my husband, because in this time actually I am not in that mood *eh. Pertanyaan 'kapan?' akhir-akhir ini begitu menekan. Seperti : "kapan deadline skripsinya?", "kapan mau ambil kuesionernya?", "kapan pergi ke dokter?". As O type, I am just can't make a plan well. Lebih suka melakukan segala sesuatunya secara spontan. Tetapi, of course, there is  a lot of people said that, failed to plan is plan to fail T,T. Mana ada orang di dunia ini yang merencanakan kegagalan, sayangnya sebagian besar perencanaan yang gagal akan berujung pada akhir yang gagal pula.

What should I do?

Sesaat kemudian saya berubah pikiran. Apa yang dikatakan suami bukan tidak ada hikmahnya. Di dalam pertanyaan beliau ada 'rasa peduli'. Mengapa seseorang harus bertanya 'kapan' jika ia tidak pernah peduli dengan kondisi kita saat ini dan kondisi kita di masa datang? Jika ia merasa kondisi kita bukan hal yang penting, dia tidak perlu bertanya bukan? 
Lalu mengapa seringkali kita merasa tertekan saat ditanya 'kapan'? Bukankah seharusnya kita beersyukur, dan kemudian meminta ia memanjatkan doa untuk kita. Contohnya adalah ketika ditanya pertanyaan sensitif "kapan nikah". Pertanyaan ini bisa disebut meledek tapi bisa juga kita maknai bahwa ia peduli. Apapun makna yang sebenarnya sang penanya miliki, selalulah menjawab dengan 'sikap baik', bukan 'sikap sewot'. 'Sikap baik' bisa berupa : sudah ditentukan oleh Allah swt tetapi saya belum diberi tahu, saya menikmati proses ini, mohon doanya ya~Semoga saya memperoleh pasangan yang sholih/ah. Beuh, bijaksana sekali bukan? Hasilnya? Adem buat hati kita, adem buat yang nanya juga :P

Nah, sudah mulai pahamkah dengan alur tulisan ini? Semoga sudah ya, karena saya pun akhirnya berhasil tergerak untuk maju, saat ditanya 'kapan'. 

Santai sajalah, kalau ditanya 'kapan'.
:P


Komentar

Posting Komentar

Hi, nice to hear your inner-voice about my blog. Just feel free to write it here, but please dont junk :)

Postingan Populer