Movie Review : Whisper Of The Heart


Menemukan seseorang yang menarik hati dalam lembaran kartu peminjaman perpustakaan adalah suatu hal yang tidak aneh bagi seorang kutu buku seperti Shizuku. Tetapi apakah seseorang yang menarik itu sama menariknya antara imajinasi dan kenyataan ? Dari sinilah takdir membawa Shizuku dan nama misterius itu mengawali cerita baru. 

Bercerita tentang Shizuku yang penuh rasa ingin tahu, gigih namun sedikit temperamen, film ini memberikan gambaran emosi remaja yang mungkin banyak dialami kita semua (saat kita masih remaja tentunya). Di usianya yang masih SMP, Shizuku belum mengetahui bagaimana ia ingin meraih masa depannya nanti. Hingga akhirnya Shizuku bertemu Seiji, nama misterius yang muncul pada semua buku yang ia pinjam dari perpustakaan. Meski awal pertemuan mereka sama sekali tidak menyentuh hati Shizuku, pada suatu hari Shizuku menyadari bahwa ia menemukan gairah hidup setelah mengetahui betapa keras usaha Seiji untuk mewujudkan impiannya.

Sejak kecil, ayah ibu Seiji menentang keras keinginannya untuk menjadi seniman pembuat biola, mereka ingin Seiji mencari profesi yang lebih menjanjikan. Hanya kakeknya yang mendukung pilihannya tersebut. Saat Seiji sudah mulai akrab dengan Shizuku, saat itu pula ia berkesempatan untuk membuktikan kemampuannya dalam membuat biola, ia akan mengikuti pelatihan membuat biola untuk 2 bulan di Italia. Shizuku adalah orang pertama yang diberitahu tentang rencananya itu. Saat itu Shizuku merasa senang sekaligus tersadar. Senang karena Seiji semakin dekat dengan impiannya, dan tersadar kalau selama ini hari-harinya berlalu tanpa arah. Shizuku sadar ia harus bisa seperti Seiji, berjuang sekuat tenaga meraih impiannya. Shizuku dikenal sebagai penulis oleh teman-temannya, namun selama ini ia tidak pernah menganggap kemampuannya itu sebagai bagian masa depannya. Hingga akhirnya dia bertekad untuk membuat sebuah cerita yang akan diselesaikan dalam waktu yang sama dengan Seiji belajar membuat biola, dua bulan. Apakah akhirnya Shizuku dan Seiji berhasil meraih impian mereka ? Bagaimanakah akhir dari kisah mereka ? Silahkan tonton film ini yaa ~

Dari film ini saya mendapat hikmah yang cukup berarti, pasangan bukanlah sekedar orang yang ingin kita harapkan cinta dan kasihnya, lebih dari itu, pasangan yang baik haruslah menjadi pelecut dalam meraih impian-impian kita. Pasangan yang tidak hanya saling mencintai, namun juga saling mendukung keberhasilan masing-masing. Pasangan yang kebersamaannya membuat masing-masing bertumbuh. Namun tentu saja impian itu haruslah impian yang pantas didukung, bukan sebuah ambisi negatif yang merusak. Akhir-akhir ini banyak kita lihat pasangan suami-istri yang dicurigai bekerja sama melakukan kejahatan/kriminalitas. Mereka bahu membahu namun bukan dalam kebaikan, na'udzubillahimindzalik. Tentu saja bukan kondisi seperti ini yang kita inginkan dalam kehidupan rumah tangga kita, kita dan pasangan haruslah saling nasihat menasihati dalam kebaikan dan ketakwaan, bukan bantu membantu dalam keburukan. Maka itu, mari kita menjadi dan mencari pasangan yang inspiratif, pasangan yang siap menjadi pendukung setia atas setiap keberhasilan pasangan kita. Aamiin ~

Komentar

Postingan Populer