Asli atau Palsu?

Makk, pernah ga siy mupeng sama sesuatu (biasanya tas or sepatu or mainan) yang keliatannya okay banget untuk dimiliki tapi apa daya dompet ga sepenuh ituu ? *gausahnangisikalauini **tegarr 
Hihi, saya lumayan sering ni Mak. Maklum ya, pumping aja yang dipelototin Instagram, rrr, pastilah itu mata tetiba wink wink, dan jari gatel pengen ngetik "Mau ya Sis", eeaa hayoo ngakuuu!


picture source


Jujur, dulu saya yang termasuk oke aja loh beli KW asal murah, contohnya saya pernah beli gendongan yang ngeheits itu loh Mak, tapi pas tau harganya 6 digit, saya ngeper Mak. Sebenernya taruhannya lumayan berat ya Mak, kenyamanan dan keselamatan anak dibandingkan sama uang. Tapi, setelah lihat orang-orang juga pakai, saya tergiur juga Mak untuk beli. Dan sampai hari ini masih kepakai. Barang KW yang juga pernah saya pakai adalah sepatu Cr*cs KW, huhuhu, itu enakeun yah bahannya, tapii mehong juga, akhirnya milih yang KW karena harganya lumayan dan tetep masih dalam batas nyaman barangnya. Oiya, kalau kaos-kaos anak yang G*mb*r*, Oshk*sh, G*P yang suka dijual di IG-IG itu KW juga ga si Mak? Saya sampai hari ini masih belii >,< 

Well, sebenernya pola pikir saya pada barang KW sudah berubah semenjak saya membaca sebuah artikel tentang hukum barang KW. Well, KW juga katanya ada banyak jenisnya yah? Tapi intinya kan ga original ya. Karena barang tersebut menggunakan merk dagang yang sama dengan yang asli padahal sebenarnya tidak berasal dari perusahaan yang sama. Kalau masih jujur siy oke ya, tapi beberapa pedagang kan ada juga yang mengaku menjual barang original padahalnya palsu. Kalau tau sama tau bagaimana hukumnya? Tetep dari sisi hati nurani harusnya kita sadar kalau proses jual beli barang KW ini mengakibatkan barang yang asli berkurang pembelinya atau bahkan sampai rugi. Dalam agama saya, perilaku memalsukan atau membeli barang palsu termasuk dilarang karena memang dalam proses tersebut ada pihak yang dirugikan. 

Laluu, bagaimana kalau kita pengen banget sama sesuatu tapi harganya mahal dan ternyata ada KW-nya? Ini beberapa trik yang sudah kupraktekan Mak :)

1. Pastikan hanya membeli barang yang "diperlukan" bukan "diinginkan"
Ga masalah untuk membayar lebih asal ada kualitas dan manfaat yang diperoleh, tapi kalau hanya sekedar gengsi, jangan ya Mak, lebih baik kita tahan diri untuk membelinya. Saya termasuk yang percaya ada harga ada kualitas, jika saya merasa barang yang saya butuhkan adalah barang yang akan saya pakai dalam jangka panjang, lebih baik saya memilih barang yang kualitasnya terjamin. Memang untuk mendapatkannya kita musti merogoh kocek lebih dalam, bahkan membuat prioritas (yes, we should choose) dan mungkin juga menabung, tapi its okay daripada beli murah namun cepat rusak karena memang kualitas tak bisa dibohongi. Tapi bagaimana dengan barang yang harganya serasa over price akibat merk? Huhuhu, gila merk boleh Mak, tapi kita juga kudu tau diri kalau merk bukanlah hal yang mendefinisikan siapa diri kita sebenernya *bener deh! Beranilah hidup meski tanpa barang bermerk *smirk

2. Tidak Masalah dengan Secondhand
Ada beberapa barang yang saya beli dalam kondisi bekas pakai, iya, sudah tidak baru lagi, contohnya saya pernah membeli tas gendong, buku (saya selalu menyerbu buku bekas terutama kalau pengen yang ensiklopedi atau boardbook impor), baju bahkan rumah saya, lalalal . Namun , jika memutuskan membeli barang second, pastikan bahwa kualitasnya masih sesuai dengan harga yang ditawarkan ya Mak. Apalagi jika barang yang kita inginkan proses depreasiasinya cepat plus sulit dicari gantinya, misal baju, perhatikan apakah kancingnya masih oke, karetnya (pernah trauma beli celana anak ternyata karet nya sudah tidak optimal lagi), ada cacat atau tidak, resletingnya masih lancar atau tidak, dan untuk bahan kaos biasanya ada bagian yang mulai memudar jika sudah pernah dipakai (misal, sablnan, atau bahkan warna kainnya). Jangan sampai kita bela-belain membeli barang bekas pakai karena meknya namun setelah diperhatikan manfaat yang kita dapat tidak sebesar biaya yang kita keluarkan. Yang jelas, kalau memang fans berat sama suatu merk ni Mak, mending secondlah daripada KW :p

3. Legawa dengan merk lain yang sesuai budget
Ini baru banget kejadian 2 minggu terkahir Mak, saya sudah sejak lama pengen punya sepatu olahraga, ihh, sepatu olahraga jaman sekarang kan unyu0unyu ya Mak, warna warni dan stylish abiis, tapi Mak, saya sadar diri kalau saya cuma olahraga sekali seminggu dan its mean saya ga butuh sepatu yang bermerk, yang penting nyaman saja dan manfaatnya sesuai dengan yang saya butuhkan, akhirnya setelah hampir tergoda untuk beli KW-nya si N*ke saya memutuskan untuk menggunakan budget yang ada membeli merk Power tapi original. Dan saya puas dengan keputusan saya Mak. Ternyata meski harganya jauh sekali dibanding sepatu yang saya taksir awalnya, si Power ini nyaman dan saya suka mekainya, alhamdulillah. See, kalau kita jeli dan ga berpatok pada merk tertentu, yakin kita bakal nemu barang yang worthed dari segi harga maupun kualitasnya, 

Oke, saya rasa itu aja Mak trik-trik dari saya soal pilih barang asli atau palsu (aka KW). Kalau suatu hari saya mulai tergiur lagi sama KW (iya, saya masih tergiur sama Cath Kidston), saya akan ingetin diri sendiri kalau saya juga ga mau karya saya dibajak terus si pembajak dapat untung dari hasil mencontek bahkan memalsukan karya saya. Maka dari itu saya harus rela menabung lebih lama, atau membeli second atau bahkan legowo menyesuaikan barang yang saya beli dengan budget yang saya punya *sikap

Bagaimana dengan Emaks sekalian?

Komentar

  1. NGACUNGGG!!!! Hahahaha. Yes, Mak. IG memang bikin kita selalu pengen ngetik, "Sis, mau yang ini yah." Apa daya dompet gak mendukung, saldo pun. Hahaha. Tentang gendongan KW yg dimaksud, itu Ergo bukan? Kata temenku yg punya ori dan KW nya, sama aja loh. Hehehe. Pinter2 emang yang bikin KW jaman sekarang, LOL

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wuaa, dikomen Mak Grace, thanks mak Grace sudah mampir :p

      Hihihi, beruntunglah KW Ergo kemarin berarti ya, lalala

      Hapus
  2. Aku kalo liat di IG bisanya memandang nanar penuh takjub, mbaa. Soalnya harganya itu loh. Apalagi klo di endorse oleh artes. Hehhee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, iyaa, ga nguatin ya Mba, tapi tetep ada yang beli tuh Mba T,T Lalalala

      Hapus

Posting Komentar

Hi, nice to hear your inner-voice about my blog. Just feel free to write it here, but please dont junk :)

Postingan Populer