Woles Sis, Ada Allah !




segala sesuatu jika sudah pergi -di dunia ini- pasti tidak akan kembali, satu-satunya yang kembali setelah pergi kepada Allah adalah : d o a


Tidak terasa, 9 hari lalu Ali memasuki usianya yang kedua. Ali adalah nama anak kedua saya. Sejenak saya tertegun pagi ini, betapa ajaib hidup ini. Dulu pernah ada hari hari dimana saya tidak membayangkan akan menggendong satu -apalagi dua- anak dalam dekapan saya. Usia kandungan pertama saya dulu baru berusia 11 minggu ketika dokter kandungan memvonis saya hamil di luar kandungan. Dan satu tuba falopi saya terpaksa dipotong. Hari-hari berikutnya adalah hari yang tidak pernah terpikir sama sekali dalam hidup saya. Dibayang-bayangi kemungkinan tidak memiliki anak saat usia pernikahan belum genap setahun adalah perasaan yang sama sekali tidak ingin saya ulangi. Saya alami malam-malam insomnia, serta ketakutan-ketakutan lain -seperti apakah akhirnya kelak saya akan melepas suami saya kepada wanita lain agar ia diberi keturunan. Ujian yang hingga hari ini saya syukuri telah terlewati.  Bahkan Allah menggantinya dengan 2 orang anak masyaAllah, penyejuk mata saya dan suami saya.

Baca cerita lengkap saya tentang pengalaman ektopik disini : Aku Tetap Ibumu (Meski Kau Di Luar Kandungan)

Saya -waktu itu- memilih untuk mengikhlaskan apa yang Allah tulis untuk saya. Dan meyakini itulah yang terbaik untuk saya dan suami. Saya berdoa, semoga yang telah hilang Allah ganti dengan yang lebih baik. Saya tidak pernah tau apakah jika memaksa anak itu tumbuh kelak akan menjadi penyejuk mata saya atau sebaliknya bukan? Dan jikapun Allah akhirnya menuliskan garis hidup lain sebagai akibat dari peristiwa ini, waktu itu saya hanya meminta Allah untuk menguatkan pundak saya. Saya minta hati saya bersabar, saya berdoa terus dan terus.


Saya baca berulang-ulang wa'idza sa'alaka i'badi 'anni fa'inni qoribun ujibu da'watad da'i idza da'an
(QS. Al-Baqarah: 186)."Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang-orang yang berdo'a kepadaKu"

Dan ternyata memang rencana Allah-lah yang paling indah. Saya hamil kembali -ini hamil yang tidak kami rencanakan- saat kami telah memiliki rumah sendiri dan ketika sekolah saya sudah mau lulus, kurang lebih 1 tahun pasca saya operasi ektopik. Saya ingat, masih mengandung Una 4 bulan  saat akhirnya diwisuda. Hari ini, ketika saya mengingat kembali ketakutan-ketakutan saya dulu -serta hampir saja berprasangka buruk kepada Allah tentang hidup saya, saya menyesal dan ingin rasanya menarik seluruh pikiran-pikiran itu. Bukankah Allah sudah berjanji lewat ayat di atas? Ada masalah, Ya Rabbi, ada masalah sesepele apapun, Ya Rabbi, begitu saya kutip dari Ustadz Hanan Attaki.

Rasululloh saw bersabda "Jangan lah kalian menjadi lemah dalam berdoa, karena sesungguhnya tidak akan binasa seseorang selama dia masih berdoa kepada Allah". Dimana artinya kita tidak boleh pundung -atau putus asa dalam berdoa. Selama kita masih mengandalkan Allah,  maka kita tidak akan kalah dari apapun. Woles Sis, ada Allah!

Tenang, yang bisa kalem kayak gini juga pakai belajar, tapi nomer 1 adalah keyakinan, Yakin kalau Allah itu selalu ada buat kita. Yakin kalau Allah ga pernah nelantarin satupun makhluknya. Yang penting kita jangan menuntut cepet apalagi akhirnya berhenti berdoa. Allah dekat, Allah dekat. Dan Allah sayang sama kita.

Komentar

  1. Mbaa... Masyaa Allah yaa..rencana Allah memang indah :)
    Saya mengalami masih menanti buah hati, sudah (atau baru ya?) 3 tahun. Tidak separah sampai tuba falopi dipotong sih mba. Tapi sering ngerasa bosan dengan promil2, walau dalam hati kecil yakin kalau Allah pasti akan beri buah hati suatu hari nanti. Semoga hati ini bisa seyakin dan sekuat Mba ya, makasih sharingnya mba. Salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. InsyaAllah Mba, kalau secara medis, tuba tersisa 1 itu kemungkinan hamil lagi hanya tinggal 50% plus risiko ekstopik lagi T,T | Tapi itulah bedanya ilmu manusia dengan kuasa Allah, jika Allah sudah berkehendak, maka ibu yang sudah disteril pun bisa hamil. Kita harus yakin dan harus percaya kepada Allah, sebaik baik perencana.

      I do pray the best for you Mba,
      Saya percaya Mba telah mengusahakan segala yang terbaik.
      Allah akan menghadiahi Mba sesuatu yang tidak mba sangka sangka

      Peluk,

      Lis

      Hapus
  2. Maa syaa Allah... intinya jangan pernah putus asa dan tetap hasnudzhan pada Allah yaa mbak😊 postingannya jadi reminded jg buat saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba, karena Allah tidak suka jika kita berputus asa dari pertolongan Allah

      Hapus

Posting Komentar

Hi, nice to hear your inner-voice about my blog. Just feel free to write it here, but please dont junk :)

Postingan Populer