A Parent's Diary : Anakku Tamu Istimewa, Diary Manis untuk Para Ayah Bunda
Sudah lama sebenarnya saya tau buku ini. Tapi waktu itu entah kenapa akses untuk membelinya susah T,T Terus saya takut over ekspektasi gitu loh, ah palingan isinya mah cerita cerita aja, ga ada insight apapapa (jangan ditiru pemikiran cetek saya ya!) Eh kok kebetulan sekali, sekitar 1 bulan lalu saya membaca postingan IG Mba @diniswastina bahwa tim Enlightning Parenting-nya Teh Okina sedang menyusun buku bantu/worksheet untuk mendampingi buku Enlightning Parenting (EP) yang sudah terlebih dahulu saya baca. Dan, pas banget bisa bundling baik dengan buku EP maupun A Parent's Diary. Saking semangatnya saya langsung cari tau cara pemesanannya dan berakhir di postingan Mba @ekalucu. Dan hari ini, setelah menunggu hampir 2 minggu, buku yang saya tunggu tunggu tiba (senyum senyum sendiri)
Jadi, buku berjudul A Parent's Diary ini merupakan kumpulan kisah pengalaman pengasuhan dari para alumni training Enlightning Parenting atau Transformational Behavior yang dibawakan oleh Teh Okina Fitriani. Kisah-kisahnya inspiring semua >,< Bahkan jauh dari kisah sebenernya, soalnya daging banget, beneran bukan sekedar 5W 1H saking banyak inspirasi di dalamnya.
Baca tulisan saya tentang gagap parenting
Yang sederhana tapi aplikatif contohnya itu cerita Bunda Eka dengan putrinya Zuhara. Bunda Eka ini mengalami kondisi sedikit ngebul (so sorry for this statement :) karena Zu kurang dapat diajak bekerja sama saat sedang berbelanja bulanan di swalayan. Ternyata, dengan menerapkan metode briefing, Zu sangat jauh sikapnya dibandingkan sebelum-sebelumnya. Zu jadi lebih bisa diajak kerja sama dan -yang terpenting- NO TANTRUM SELAMA BELANJA! Yeah! Hayoo, pasti penasaran dong ya gimana metode briefing bisa secespleng itoh? Baca ya di buku ini :p
Terus ada cerita Ayah (aduh saya terharu banget sama yang ini) yang merasa ga deket dengan anak perempuannya, tapi dengan metode building rapport, anak ceweknya ini jadi dekat. Dan asal tau aja, lekatnya itu spesial banget, yaitu lewat hobi si ayah travelling naik MOGE. Wuhuu! Siapa yang ga mau tuh, akur sama anak tapi tetep bisa jalanin hobi, saya sejujurnya mau bangets.
Kalau baca buku-bukunya Teh Okina dan tim itu kerasa banget bahwa pengasuhan itu media belajar, ga cuma anak tetapi juga ortunya. Tapi memang cuma ortu yang paham beratnya tanggung jawab sebagai ortu siy yang bakal mikirin apakah selama ini sudah mengasuh anak dengan cara yang benar. Karena nyatanya masih banyak ortu di luar sana yang mengandalkan pengalamannya di masa lampau (which is ga semuanya baik, apalagi dia dan anaknya -dan jamannya- sudah jauh berbeda).
Saya pengen banget ikutan seminarnya Teh Okina yang Enlightning Parenting sama Transformational Behaviour ih, tapi sampai akhirnya nanti ketemu rejeki ikutan, sekarang praktekin dulu yang udah saya tau dari buku-bukunya :)
Eh satu lagi ah testimony betapa kecenya buku ini. Jadi si Mas Suamik tetiba bilang kalau sekarang istrinya ini berubah jadi lebih baik, kalau ada apa apa mandangnya dari sisi positif, gitu katanya. Nah, hal-hal positif kayak gini ini, sebenernya saya dapet penguatannya di buku bukunya Teh Okina loh~ Jadi buat kalian yang merasa dirinya masih suka bertanduk, atau sumbu pendek, atau (bahkan) gampang pesimis atau sebaliknya gampang judging, this book will show you how to conquer those bad habit insyaAllah ~ Ada yang pernah baca buku ini juga? Sharing yuk!
Baca tulisan saya tentang gagap parenting
Yang sederhana tapi aplikatif contohnya itu cerita Bunda Eka dengan putrinya Zuhara. Bunda Eka ini mengalami kondisi sedikit ngebul (so sorry for this statement :) karena Zu kurang dapat diajak bekerja sama saat sedang berbelanja bulanan di swalayan. Ternyata, dengan menerapkan metode briefing, Zu sangat jauh sikapnya dibandingkan sebelum-sebelumnya. Zu jadi lebih bisa diajak kerja sama dan -yang terpenting- NO TANTRUM SELAMA BELANJA! Yeah! Hayoo, pasti penasaran dong ya gimana metode briefing bisa secespleng itoh? Baca ya di buku ini :p
Terus ada cerita Ayah (aduh saya terharu banget sama yang ini) yang merasa ga deket dengan anak perempuannya, tapi dengan metode building rapport, anak ceweknya ini jadi dekat. Dan asal tau aja, lekatnya itu spesial banget, yaitu lewat hobi si ayah travelling naik MOGE. Wuhuu! Siapa yang ga mau tuh, akur sama anak tapi tetep bisa jalanin hobi, saya sejujurnya mau bangets.
![]() |
Sebelum posting lengkap di blog, biasanya aku review singkat di IG, jadi follow ya :p |
Saya pengen banget ikutan seminarnya Teh Okina yang Enlightning Parenting sama Transformational Behaviour ih, tapi sampai akhirnya nanti ketemu rejeki ikutan, sekarang praktekin dulu yang udah saya tau dari buku-bukunya :)
Eh satu lagi ah testimony betapa kecenya buku ini. Jadi si Mas Suamik tetiba bilang kalau sekarang istrinya ini berubah jadi lebih baik, kalau ada apa apa mandangnya dari sisi positif, gitu katanya. Nah, hal-hal positif kayak gini ini, sebenernya saya dapet penguatannya di buku bukunya Teh Okina loh~ Jadi buat kalian yang merasa dirinya masih suka bertanduk, atau sumbu pendek, atau (bahkan) gampang pesimis atau sebaliknya gampang judging, this book will show you how to conquer those bad habit insyaAllah ~ Ada yang pernah baca buku ini juga? Sharing yuk!
---
Judul Buku : A Parent's Diary - Anakku Tamu Istimewa
Penyusun Buku : Gita Djambek & Yuliasan Dewi
Penerbit : Onbloss Creative
Harga : Rp 70.000
Jenis Kertas : Paperback
Belum baca bukunya mbak. Jadi penasaran sama isinya.
BalasHapusBaca Mba, ketagihan :p
HapusWaahh,jd pengen baca bukunua mba
BalasHapusHihihi, ayok ayok baca :)
Hapusmakasih reviewnya
BalasHapusSami sami Kak Tira :)
Hapus