Jugling With Work


Saya sedang dipenuhi dengan aneka pikiran ketika akhirnya saya memilih release emosi dengan menulis. So much to do this week. Sudah beberapa hari terakhir sampai rumah pukul 9-10 malam. And so many to do list should done soon masyaAllah.

Kalau sedang kayak gini saya selalu usahain tetep sehat dan sebenernya yang lebih susah dari itu adalah tetep waras. Ga emosi saat ada rekan kerja yang ga optimal (menurut kita) atau ga emosi saat ada miskomunikasi dan selalu fokus bukan pada siapa yang salah , tapi fokus pada apa solusinya. 

Kalau load kerjaan lagi tinggi-tingginya, manage stress jadi bener-bener penting (pakai banget). Dan salah satu cara saya supaya ga stress -selain optimis bahwa semua ini akan bakal bisa selesai pada waktunya- adalah have priorities and strict with schedule. More than that perbaiki komunikasi dengan stakeholder dan utamakan firm information. Jangan sampai gegara hal-hal kecil berdampak pada hal hal besar. Itulah mengapa ya, katanya penelitian terakhir menunjukkan bahwa IQ memiliki peran yang ga terlalu besar dalam menentukan kesuksesan seseorang. EQ -bagaimana manajemen stres, manajemen konflik, optimis, mau berjuang, mau bangkit, mau bekerja sama- menjadi faktor yang sangat penting dalam mengantarkan seseorang ke puncak kesuksesannya di bidang apapun itu. 

Kalau sedang banyak konflik dan banyak hal to manage ya disyukuri saja sebagai bagian dari pembelajaran diri. Sejauh mana jiwa kita ini bisa handle semua konflik untuk berakhir dengan win win solution. 

eh jadi pengen kasih pesan kepada anak 20an (tahun) dari orang yang sudah 30an (hampir siy kalau saya) soal kerja atau making carrier. Its okey if you wanna mastering any skill, you should. But dont forget that someday you will work with people-that so complicated and different one and another- So you should mastering  how to deal with people also. Karena skill keren saja ga cukup, kamu harus bener bener baik secara attitude (bahkan sejak dalam pikiran). 

Banyak banget aku temuin orang ngaku kerja tapi kerjaannya setengah-setengah, ga optimum. Ga do their best.Yang menurutku itu bikin ada yang namanya free rider.Please, kapanpun lo menyatakan diri bekerja dalam tim -baik kecil atau besar- pastiin lo berperan full dan do your best ya. Kalau memungkinkan over expectation deh. Susah? Ya itulah harga yang kudu kita bayar kalau kita mau stunning in the crowd. 

Tapi apa kudu seambisius itu? 

Its not ambicious or not, its in our princip. Just balancing between work and your private live. Percayalah keduanya saling menunjang. Untuk bisa do over expectation itu kuncinya 2, you passion on it and you have responsibility. Skill? They wil raise when you reach 10.000 hours. Just ready for that.  

Udah jam 1. Saatnya kerja lagi. Bye!

Komentar

  1. Doing to the best ya mbak dimana pun kita berada dan apa pun yg kita lakukan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget mbak, ibarat emas, kalaupun harus dimurnikan dulu dari benda non emas lain, ya nikmatilah prosesnya, hihi

      Terima kasih sudah mau mampir ke rumah sederhanaku ini Mbak Lia :3

      Hapus
  2. Semangat terus mba. Sebuah reminder juga biar kerjanya ga setengah-setengah 🙂

    BalasHapus
  3. Do the best, then they take care you.
    Slogan favorit saya untuk situasi ini :)

    selain "Be Original, so they can't replaced you"

    BalasHapus

Posting Komentar

Hi, nice to hear your inner-voice about my blog. Just feel free to write it here, but please dont junk :)

Postingan Populer