Setelah Menikah Jarang Muncul ?

Secara tidak sengaja, saat sedang asyik scrolling Instagram beberapa hari lalu, saya melihat foto selebgram bersama teman-temannya dalam satu frame. Terlihat serasi dengan warna pakaian yang senada, dipermanis dengan senyuman yang tersungging di bibir mereka. Tiba-tiba dalam hati saya terbersit pemikiran kacau "Wahh, sudah pada menikah masih sering hang out bareng yaa ~" Lintasan hati yang arahnya kok negatif gitu daripada positif :p Soalnya ngerasa setelah menikah sudah tidak pernah hang out  bareng lagi sama sesama kaum hawa *lalala Kalau weekend ya artinya times for family. Hang out -nya fokus urus anak-anak. Sangking penasarannya apakah semua buibu kayak saya mengalami hal yang sama, mengalami perubahan intensitas hubungan dengan sesama kaum hawa (yang dulunya berteman akrab), akhirnya iseng-iseng saya buat survey kecil-kecilan.



Saya buat pertanyaan yang intinya "Bagaimana hubungan pertemanan pasca menikah? Menurun, tetap, meningkat?" Ada sekitar 25 orang yang mau menjawab survey iseng saya di mana 90% jawaban menyebutkan "menurun". Hanya 1 orang yang menyebutkan "tetap". Dan yang menyebutkan "meningkat" ada, tetapi bukan dengan orang yang sama melainkan dengan orang baru yang ditemui pasca menikah. 

Nah, kalau saya sendiri, saya sebenernya tipe yang ga tergantung sama temen -jarang curcol, jarang dicurcolin juga :p, pergi kemana mana juga sendiri, tapi tetap seneng banget kalau bisa ketemu sama temen cewek yang sepemikiran dan menikmati waktu bareng. Kepengennya siy ga kudu kita sama sama 'temporary single', bawa anak juga ga masalah, tapi ternyata nemu temen yang sepemikiran dan sewaktu untuk nongki bareng ga gampang :p Sama sekali ga gampang. Apalagi dalam kondisi saya sebagai working mom. Its like there is no time, between work and family, for friends Duh! 

Kalau dari artikel psikologi yang saya baca, wajar dan normal banget bahwa setelah menikah kita jadi bener-bener fokus ke keluarga baru kita. Marriage is a big event in our live, isn'it? Dari yang jaman single kepikiran bakal menikah sama siapa, dan akhirnya beneran menikah, there is a time when we feel enough 'excelently' for our husband. Kayak perasaan bersalah juga bakal muncul kalau kita ga merasa cukup dengan berinteraksi sama mas suami saja. Dan kayak ga bener aja kalau sudah menikah tapi masih hang out sama temen-temen. Suami lo ga marah? :p 

Padahal, kalau kita bisa mengelola hubungan dengan baik, dan kita bisa ikut aturan pertemanan pasca menikah, saya yakin hubungan pertemanan bakal tetap hangat meskipun salah satu atau salah duanya sudah menikah. Nah, bicara mengenai rambu-rambu berteman pasca menikah, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan.

Ada yang boleh dibicarakan -tentu saja ada yang tidak boleh dibicarakan
Selama bukan untuk sombong (eaa) hal-hal yang inspiratif dan dapat dipakai oeh keluarga temanmu tentu tidak masalah untuk dibicarakan, semisal tentang bagaimana keluarga baru Mom mengelola keuangan atau memilih pendidikan untuk anak-anak. bagaimana mengelola makanan bergizi seimbang untuk keluarga, bagaimana mengelola domestic core. Its okey! Apa yang ga boleh? Gajinya berapa (eaaa), kondisi masa lalu mas suami (yang mungkin mas suami juga ga berkenan kalau dibicarakan kemana mana), aib pasangan, sex, dan keresahan-keresahan Mom dalam berumah tangga, keep it by yourself . Kecuali dalam rangka mencari solusi dan temen Mom memang dapat dipercaya, silahkan diskusikan dalam batas aman saja. 

Know Your Priority
Agar pertemanan tidak retak krena jarang komunikasi atau jarang ngumpul, maka setiap orang harus paham bahwa setelah menikah ada prioritas yang berubah, juga ada kondisi yang tak lagi sama dengan saat masih single. Dengan memahami bahwa ada prioritas lain, maka saat ada salah satu atau dua teman yang jarang muncul pasca menikah, kita memberikan permakluman tanpa judging. Kita hanya cukup percaya bahwa sebenarnya ia juga ingin hadir namun belum ada kesempatan. Daripada memikirkan yang tidak-tidak, ada baiknya kita kirimi teman kita semangat, mungkin ia baru saja melahirkan, atau ia baru saja diajak merantau, we just should give her a warm a big hug-even virtually :)

Dengan tetap menjaga perasaan teman kita yang baru saja menjalani kehidupan berkeluarga, saya yakin ia pun merasa masih menjadi bagian dari lingkaran pertemanan meski sudah tidak sesering dulu untuk bertemu. Dan ketika nanti ia siap untuk kembali membagi waktu untuk kita -teman temannya, maka ia pun tidak merasa canggung atau merasa harus memulai pertemanan dari nol.

Simpan Kenangan Lama, Mulailah Era Pertemanan Baru
Namun jika kondisi pertemanan (lama) tidak memungkinan untuk tetap terjaga seperti dulu -entah karena jarak yang sudah tak lagi dekat, perbedaan prinsip pasca menikah, dll- its okey to make a new friends. Itu bukan berarti kita melupakan teman lama, namun sudah wajar kalau instensitas bertemu (maya ataupun non maya :p) tentu akan mengurangi kelekatan. Akan sangat lebih mudah akrab jika sehari-hari memang kita bertemu dan berinteraksi. Misalnya, di komunitas sesama mamah muda, komunitas hobi yang digeluti, ataupun teman teman kantor.

Tapi, ada ga siy pertemanan yang selalu langgeng -bahkan setelah sama sama menikah? Jawabannya ya pasti ada. Tapi mungkin tidak banyak, apalagi jika faktor-faktor yang merenggangkan hubungan juga banyak. Langgeng itu kan artinya menjaga silaturahim, lha kalau ga pernah say hi, ga pernah bermuamalah, ga pernah komen di sosmednya, ya bakal susah banget buat menjaga pertemanan.

On the top of that, temen yang lengket itu kan kayak saudara ya, kita ga canggung untuk terlihat apa adanya di hadapan dia, karena kita yakin dia bakal menerima kita apa adanya, baik buruknya, ya dia tetep nerima. Kita juga ga boleh asal berteman kan ? Apalagi kok kayaknya nyari kalau pas butuh aja, lama lama temen juga sebel kalik! Up and down-nya usahakan kita selalu ada di samping dia. Walaupun kita cuma bisa doain dari jauh -atau bahkan berdoa sehabis sholat. Its just a good deed to makes friend dengan hati yang tulus.

Jadi, ga usah takut setelah menikah jarang muncul, itu wajar dan nikmati. Tetap in contact sama temen-temen dan pastikan mereka tau bahwa kamu baik-baik saja ya Mom :)








Komentar

  1. Saya sering ditegur gini nih. Sekarang aku udah ilang katanya sejak nikah. Yah, padahal kan kita ga sombong2 amat kali. Di sosmed jg msh tegur sapa. Tp yg namanya udh nikah emang susah meet up sm mrk yg msh single kan. Dinikmati aja lah nanti ada saatnya bisa kayak dulu lagi walau cm sesekali. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Padahal pengen dateng yaa, tapi apa daya bayinya minta nenenan aja ;p

      Hapus
  2. Kerasa banget mba, setelah menikah apalagi punya bayi/balita. Mau janjian ama temen paling pas jm istrht kantor/pulang kntor. Nah klo kebeneran pulang kantor ketemunya tentu hrs izin suami dan klo pun diizinkan tetep aja ga tenang serial bbrp menit lirik2 jam. Untuk weekend full buat keluarga.. Padahal sering bgt ngerasa kangen sm temen2. Tapi dinikmati aja, toh itu konsekuensi yg hrs dijalani dengan memilih berumah tangga. Yg lbh dibutuhin skrg adalah temen yg mengajak kita untuk sama2 meraih ridho Allah SWT yg sama2 pengen ke syurganya Allah SWT, belum nemu yg spt itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbrebes milii, bener banget, prioritas kita berubah after marriage, semoga segera ketemu ya Mak, teman-teman yang bisa ajak ajak ke surga *aamiin yang kenceng

      Hapus
  3. haha emang suka bikin galau. enaknya emang kalau temen-temen di lingkaran kita juga udah pada nikah (dan punya anak) juga sih. jadinya bisa paham dan relate sama kita. ngobrol pun lebih nyambung. tapi banyak juga kok temen-temen single yang bisa relate. ya walaupun masih bisa diitung jari sih. udah bagian dari konsekuensi ya kayaknya hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Konsekuensi yang kita hadapi ya Mom, insyaAllah ada hikmahnya ~ lets enjoy it

      Hapus
  4. sejak menikah saya mmg fokus dengan keluarga
    untuk bebas berteman dalam artian bisa pergi kemana mana dengan teman teman sesuka hati spt masih blm menikah dan punya anak, memang saya batasi.
    paling kontak di media sosial dan saling koment
    intinya tetap komunikasi dan sosialisasi jika memang ada waktu yang pas

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, bener, saya pun begitu, Mak
      bener-bener selektif kalau mau keluar >,<
      insyaAllah temen sejati tetep ketemu ya Mam :) katanya kan roh itu membersamai yang sejiwa ~

      Hapus
  5. Kalau dibilang setelah menikah jarang muncul, mungkin tergantung masing-masing ya.. karena setelah menikah pasti punya rules dan titik kompromi masing-masing dalam keluarga apakah suami membolehkan istri untuk bebas berteman dan main ke mana saja apa nggak. Intinya sih kompromi dengan keluarga/suami menurut saya.. hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes, termasuk faktor yang mempengaruhi pertemanan adalah prinsip after marriage, salah satunya rule yang telah disepakati bersama tentang teman berteman :p

      Hapus
  6. Hiks, bener banget nih mom. Apalagi buat yg pergi merantau ke daerah lain, ikut suami, atau pindah rumah. Otomatis kn ninggalin teman2 lana di tempat sebelumnya ya. Malah gak pernah ketemu.

    BalasHapus
  7. Abis nikah saya hijrah ke kota lain, jadinya yaaaaa emang jarang gaul lagi ma tmn2 dulu, kecuali paling via medsos hehe.
    Menurutku lingkungan pertemanan juga akan menyesuaikan dengan sendirinya, kyk misalnya ma tetangga, ma ibu2nya tmn anak kita dll, asal kalau ketemu tmn lama gak jd sombong aja hehe.

    BalasHapus
  8. Iya mba aku menurun drastis bgt setelah menikah, kebetulan merantai jd terpaksa say good bye ke temen2. Tapi masih suka chat sih walau gsk intens seperti sebelum menikah. Tp menurutku wajar sih setelah menikah hubungan pertemanan mulai menurun, setuju kata mba karena kita sudah ada prioritas :D

    BalasHapus
  9. aku dulu pas masih menikah belom punya anak, belom kerasa begitu mbak... soalnya temen juga
    dulu masih banyak yang jomblo jadi tetep kongkow suka-sukaa... tapi pas bareng punya anak plus emak yang sakit .. ngerasa bangettt di rumah bae ... kadang sedih ya mbak ga bisa kayak dulu tapi tetep kontak2 yaaa biar ga putus pertemanan :D

    BalasHapus
  10. Kalau saya sih merasakan sama, yang penting tidak lupa sama tugas kita sebagai orang istri. Kadang suami suka nemenin saya bertemu dengan teman-teman dan begitu juga sebaliknya kecuali kami sama-sama tidak bisa ikut atau memang acara khusus.

    BalasHapus
  11. Ini bener banget bun. Alhamdulillah aku masih akrab sama sahabat aku dari zaman sma dan setelah semua menikah disempatkan setidaknya sebulan sekali ketemu dan ngobrol panjang lebar bahkan kamipun bawa anak bagi yang sudah punya anak.

    BalasHapus
  12. Saat sudah menikah, yang paling prioritas bagi perempuan adalah suami dan anak-anaknya. Kalau mau eksis keluar itupun sekedar me time, hal yang wajar sih kalah jarang muncul setelah menikah.

    BalasHapus
  13. Bener bangettt bun. Setelah menikah eksisnya kita itu jauh sekali berkurang. Terkadang ada perasaan rindu juga bisa ngumpul ma temen-teman. Misalnya kayak kangen makan bakso bareng-bareng lagi hahaha. Tapi, suatu hari nanti ketika anak2 udah pada gede, pasti kita juga merindukan masa2 kebersamaan denga. Anak

    BalasHapus
  14. ya ampun aku banget, abis nikah trs punyq anak kemudian langsung menghilang di telan bumi. makanya bikin blog pas itu biar ngga kudet kudet bangeeeet.. hihi. Alhamdulillah sekarang pas anak anak gede udah mulai bisa melihat dunia luar lagiiii.. hehehehee

    BalasHapus
  15. Hihi, saya juga pernah dicolek2 dgn ungkapan gitu mbak "jarang muncul, ngerem aja di rumah kaya ayam. Tapi ya sudahlah, toh mereka jg bakalan ngalamin hal yang sama kl udah nikah ntar

    BalasHapus
  16. Gak cuma pas nikah, pas pacaran juga temen temen mulai ngomongin. Jarang ngumpul sama mereka. Pas nikah mapah lebih jarang lagi. Ya gimana, udah gak ada waktu yang bisa dibuang percuma tanpa bersama keluara. Hihihi

    BalasHapus
  17. Untuk sebagian Kaum Hawa Keluarga memang menjadi prioritas utama. Meet up bersama kawan kawan perlu juga selama tidak mengganggu tanggung jawab kita dirumah. Sesekali boleh saja berjumpa asal jangan tiap week end. Atau bisa juga disiasati meet up dengan teman dan keluarga nya. Rame kan. Ada para suami bisa saling kenalan. Anak anak bisa playdate. Dan ibu ibu nya sekalian deh berbagi info dan tips. Ada juga kaum hawa yang terkungkung dirumah. Hanya rutinitas sebatas 3 UR. You know? Dapur. Sumur and Kasur iyah. Hehe.. dan week end yah sama keluarga. Namun perlu dihargai kondisi tersebut. Karena setiap orang dan setiap keluarga beda beda kondisi dan komitment nya. Yang penting keluarga sehat sehat. Silaturahmi bisa saja lewat WhasApp. Technology sudah canggil. Silaturahmi bisa melalui Digital. Nah

    BalasHapus
  18. Kalau saya, sejak menikah dan pindah tempat tinggal ke kota lain, otomatis ganti teman. Tapi dengan teman2 lama saya masih berhubungan. Meskipun hanya lewat medsos atau menelepon sesekali.

    BalasHapus
  19. Ini bener banget mom, klo saya karena rumah udah pindah dan susah nyatuin lokasi. Hehee.. untungnya pada ngerti sih..

    BalasHapus
  20. Otomatis setelah menikah prioritas kita menjadi beda. kalaupun jadi kurang gaul dengan teman-teman ya harap dimaklumi, semakin kesini nantinya juga akan mengerti, apalagi setelah bisa membagi waktu antara teman dan keluarga.

    BalasHapus
  21. Memang kalau sehabis nikah pasti fokus dan prioritas bakal berubah. Tapi aku setuju statement teman yang baik pasti bakal mengerti :))

    BalasHapus
  22. Udah susaaah ngumpul sama teman2 lama. Udah sibuk masing2 dan passion masing2 juga udah berubah. Ya sesekali masih keep contact tapi ga seintens dulu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga persahabatan tetap damayyy ya Mam, cause we know each other :)

      Hapus
  23. Aku juga setelah nikah dan punya anak udah hampir nggak pernah kumpul-kumpul sama beberapa teman lagi. Pulang kerja harus langsung jemput anak. Selain itu memang harus rada ngirit juga setelah nikah. Heu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi, kongkow berisiko menguras si dompet ya Mam 😂

      Hapus
  24. aku pernah dikomentarin sama teman lamaku "duuuh kamu susah banget diajak ketemuan setelah menikah, tapi kamu rajin nongol di instagram" enjleb nih hehehehe

    seringnya aku gak bisa ketemuan sama teman2 lama karena jadwal bentrok, aku lagi nyantai, mereka syibuk ... mereka syibuk, aku ikut2 syibuk .. terus gitu aja sampe kecambah berubah jadi tumis tauge *ehh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi- apakah tandanya lingkungan pertemanan sudah berubah ? 😃

      Hapus

Posting Komentar

Hi, nice to hear your inner-voice about my blog. Just feel free to write it here, but please dont junk :)

Postingan Populer