5 Tanda Ia Mulai Jatuh Cinta

Sebagai pembuka, saya ingin bercerita bahwa kurang lebih 3 tahun lalu saya hampir patah hati saat mengetahui anak saya belum "secerewet" anak seusianya dan belum memenuhi milestone sesuai usianya. Honestly,  waktu itu saya terlalu cepat mengenalkan layar gadget padanya. Dan waktu untuk menonton televisi pun cukup banyak dalam satu hari. Di tengah keretakan hati itu, saya sadar bahwa saya salah. Bahkan se'aman' apapun tampilan dalam layar, tetap saja tidak tepat untuk perkembangan bayi kita, Ma. Ada saatnya kita membolehkan ia menikmati hiburan di layar televisi/gadget itu pun dengan batasan yang ketat. Tapi bukan saat usianya masih kurang dari 2 tahun. Seperti saat saya mengenalkan layar gadget untuk Una.

Tidak mau berlama-lama dengan kondisi waktu itu, saya putuskan untuk mendedikasikan waktu setiap malam sebelum tidur (dan waktu itu saya masih bekerja, baru sampai rumah pukul 8 malam) untuk mengajaknya membaca buku. Saya tidak ingat persisnya buku apa yang saya kenalkan pertama kali padanya, namun saya ingat bagaimana efek membaca buku dengannya sebelum tidur. Kecanduan. Ya, ia kecanduan dalam arti positif. Bagaikan mantra, buku itu berhasil menyihir anak saya untuk meminta saya membacakannya terus menerus. 

Dan syukur alhamdulillah, seiring saya rutin membacakan buku setiap malam, tepat di usia ke-2 tahun, ia bisa berbicara. Kini, saat usianya hampir 5 tahun, ia belum bisa membaca sendiri. And its okey -saya yakin setiap anak akan menemukan waktu yang tepat untuk mulai mau membaca kata demi kata di bukunya- yang terpenting bagi saya adalah landasan cintanya pada buku cukup kuat untuk terus membara hingga kelak ia menjadi dewasa dan bahkan menjadi ibu bagi anak-anaknya. Bagaimana saya tahu bahwa ia secinta itu pada buku-bukunya? Dan bagaimana mama bisa yakin bahwa anak mama benar-benar akan tumbuh menjadi a real reader kelak? Diadaptasi dari sebuah artikel di motherly.com (link ke artikel saya cantumkan di bawah ya Mam), berikut 5 tanda bahwa ananda mulai jatuh cinta pada membaca. 

Saat Ia Menikmati Momen Membaca Buku Bersama Mama
Namanya menikmati berarti harus enjoy dan senang ya Ma. Jadi, yang kudu siap menikmati momen membaca itu ya kudu kita. Karena anak-anak kan belum paham kenapa buku menarik dan penting. Kalau sedang tidak ingin membaca ya bisa dilanjut nanti. Oiya, kalau sudah usia 4 tahunan, anak-anak sudah mulai bisa memilih preferensi bukunya sendiri Ma, jika ada perpustakaan di sekitar rumah Mama, jangan dilewatkan kesempatan untuk selalu menemukan buku-buku yang menarik. Namun juga jangan khawatir jika ananda hanya menikmati 1 atau 2 buku, terus menerus ingin dibacakan buku yang sama. Its really a good sign tht she/he has an interest to read a book.

Saya ga pandai berkisah apalagi mendongeng, apakah anak-anak akan senang membaca buku dengan saya?

No worries Mom, anak-anak itu fans pertama kita, dia mah ga bakal membandingkan mamanya sama mama anak lain (hayoo, siapa yang suka membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain?). Be confident! Bagaimanapun anehnya cara Mom membacakan buku, kebersamaan dan kehangatan bersama Mom lebih berharga. Anak kemudian menyukai buku? Bonus yang bisa kita lestarikan insyaAllah. 

Ananda Menggunakan Buku untuk Belajar
Jika ia mulai mereferensikan apa yang ia lihat di lingkungannya sehari hari dengan buku maka yes, he/she has been falling in love to read. Believe me! Untuk itu, pilihlah buku yang besar kemungkinannya akan kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Selain mudah untuk mengajarkan ia kata-kata baru, juga mudah untuk anak merelasikannya dengan kehidupan sehari-harinya.

Hampir setiap anak suka aneka benda yang bergerak, mulai dari kereta, pesawat, aneka jenis kendaraan di construction site, begitu juga anak-anak saya.  Ali, saat main Lego sering sekali terinspirasi dari apa yang dilihatnya di buku. Kemarin saya pinjamkan buku berjudul Trains, buku ini menceritakan berbagai jenis kereta yang ada saat ini. Mulai dari steam train sampai bilevel,dan tram, diceritakan dengan menarik. Hari ini, dia tunjukkan ke saya susunan Lego kemudian berkata "Umi, aku bikin kereta uap". 

Ananda Membawa Sebuah Buku dan Meminta Mama untuk Membacakannya
Nah, ini hanya akan mungkin kejadian jika Mom menyediakan buku di rumah bukan? 😅 Ya kali dia beli sendiri :p Mom mungkin tidak akan pernah menyangka jenis buku yang ia ingin baca dan baca lagi. Its okey Mom, preferensi kita dengan anak bisa sangat berbeda. Jadi bersabarlah jika belum mau berpindah dari buku yang itu itu saja, bahkan Ali pas usianya masih 2 tahunan, dia hanya mau di satu halaman saja dari sebuah buku. Jadi tidak hanya bukunya sama terus, halamannya pun selalu sama, yaitu halaman yang ada fire engine 😏

Ananda Menikmati Momen Membaca Bukunya Sendiri
Nah, kalau sudah lumayan lama kenal buku, jangan kaget bila ia mulai membuka-buka favoritnya sendiri -yes, tanpa ditemani Mama. Itu adalah satu level lagi yang membuktikan ia mulai jatuh cinta dengan buku-bukunya. Kenyamanan membaca bisa Mom tambah dengan menyiapkan pojok baca anak. Di mana anak anak bisa memilih bukunya sendiri (pastikan lemarinya mudah dijangkau ya Mom, dan bila usianya masih sangat muda, pastikan kertasnya tidak mudah robek agar tidak ada risiko tertelan).

Saya sendiri belum kesampaian punya pojok baca yang lucu (padahal mah inspirasi bertebaran ya), benar-benar hanya buku yang bervariasi dan letaknya mudah dijangkau. Alhamdulillah anak-anak tetap nyaman mnikmati buku-buku favoritnya. Maksud saya, pojok baca lucu urutannya tidak prioritas, dibanding menyediakan bacaan berkualitas untuk ananda.

Supercute reading nook inspiration by projectnursery.com

Ananda Mulai Mengenali Huruf dan Menyebutkannya dalam Keseharian
"Mi, itu W. Robot W!", teriak Ali di suatu siang pasca kami belanja mingguan. Semenjak mengenal Tobot (favorit anak-anak saya niy Mom 😌), dia mulai pengen tau seperti apa itu X, Y, Z, W. Dan semenjak diberi tahu, dia mulai hapal satu demi satu. Walaupun kadang masih terbolak-balik, N dibilang Z, M dibilang W, hihi, begitulah otak anak-anak kita memaknai huruf. Sistem otaknya bekerja sama dengan saat ia mengidentifikasi gambar. Sehingga wajar jika masih terbolak-balik. just keep it up! Karena itulah sinyal bahwa ia mulai siap menjadi a real reader.

Raising a readers adalah salah satu cita-cita saya sebagai seorang ibu. Untuk itu saya berusaha agar anak-anak tidak pernah lepas satu haripun dari buku-bukunya. Bahkan saya biasakan buku sebagai bored killer ketika menunggu dalam perjalanan atau mengikuti saya beraktivitas yang mungkin tidak bisa 100% menamani dia bermain. Kalau saya baca di buku berjudul The Read Aloud Handbook karya Jim Trelease, banyak sekali manfaat membaca nyaring untuk anak anak kita. Mulai dari menstimulasi otak anak, melatih pendengaran, merangsang imajinasi anak, membangun bonding dengan anak, melatih rentang perhatian dan kemampuan mengingat, juga menambah kosakata baru (termasuk kosakata bahasa lain selain bahasa ibu lho). Pokoknya ayok terus semangat untuk menemani anak-anak tumbuh menjadi orang dewasa yang menikmati buku.
Show me a family of readers, and I will show you the people who move the world -Napoleon Bonaparte

Komentar

Postingan Populer