Tergoda Piring Kotor (Ssstt, You Will Get Hidden Treasure)

OMG, seriously there is no time for this!

No offense, hampir semua orang pernah mengalami kondisi kayak gitu kok -merasakan too little time to do so many things, :p Everyone has the same time in a day right? Maksud saya, ga ada yang dikasih Tuhan lebih dari 24 jam dalam sehari. But why oh why, ada yang bisa superproduktif? Namun ada juga yang merasa zonk? Nothing I did this day. ROARRRR! Besokannya? Sama! Uh!


Sabar, sabar, ini bukan postingan tentang super managable people kok! Malah ini ditulis oleh saya yang masih sering banget selebor mengelola waktu. Sering banget muter lagu "masih ada waktu ..." Padahal sebenernya kamuflase aja karena masih pengen leha-leha. Zoooppss, waktu berlalu dan ga terulang : ga terasa tiba-tiba udah ganti taun. Dan menyesal karena merasa ga berkarya apa-apa di taun yang udah lewat. Apakah kamu juga begitu ? *nyaritemen

Thats why saya tertantang banget saat harus mulai disiplin mengelola waktu, setelah sekian lama merasa santai banget slow living di sini. Namun akhirnya saya sadar bahwa se slow-slow nya hidup, tetap namanya waktu begitu berguna bila hanya dihabiskan untuk hal-hal yang ga nambah value dalam hidup kita kan? I mean, nonton drakor atau youtube sah-sah saja, tapi ada jatah waktunya. Tetep harus beres ibadah, tetep harus improve diri dengan hal-hal yang bermanfaat. Syukur-syukur bisa doing something untuk orang lain.

Nah, bicara soal disiplin sama waktu, di kelas Matrikulasi kemarin saya mendapat istilah yang awalnya belum pernah saya denger : kandang waktu. Xixixi, kocak ya. Waktu untuk sebuah aktivitas memiliki kandangnya masing-masing, ga bisa seenak udelnya dhewe  bahasa gampangnya. Aktivitas X alokasi waktunya Y menit, maka bila Y menit sudah habis, aktivitas X otomatis berhenti. Di titik ini, kita ga boleh sama sekali tergoda piring kotor, ketika waktunya bermain bersama anak. Bilang dengan sangat yakin dan lantang pada diri sendiri : piring kotor itu akan saya bersihkan pada waktunya :p

bukan waktunya piring kotor :p

Pengen multitasking ? Coba cek dulu manfaat vs mudharat, karena ada beberapa aktivitas yang sama sekali ga match  untuk dilakuin bareng, misalnya makan sambil kayang (ahahaha) Jadi, meskipun multitasking itu menggiurkan untuk dilakukan, bukan berarti wajib dilakukan kok! Malah ada kalanya bikin burden. One bite at a time kadangkala jauh lebih efektif, karena fokus pada satu hal membuat alur berpikir kita lebih mudah mencerna aktivitas yang sedang dilakukan. Harapannya : hasilnya menjadi jauh lebih baik dibanding saat multitasking. Belum beres baca buku tentang mindfulness, soon semoga ada rejeki yak (numpang curcol)

Selain kandang waktu dan one bite at a time, kita harus terbiasa untuk memilih aktivitas sesuai prioritasnya. Alias put first thing first, not second, apalagi tenth. Setelah bisa memilih mana hal yang prioritas, selanjutnya kita bisa memilih : aktivitas mana yang harus dilakukan sendiri, aktivitas mana yang bisa didelegasikan kepada orang lain. Mendelagasikan itu ga dosa dear, sekali lagi seperti saya sering tulis di beberapa postingan sebelumnya : we are not superwoman, and must not to be one. Itulah mengapa kita harus memahami esensi setiap aktivitas agar bisa tepat memilih mana yang berdampak penting pada hidup kita dan mana yang tidak. Karena tentu saja kita tidak ingin mendelegasikan sesuatu yang seharusnya menjadi tanggung jawab kita bukan ? Kesalahannya bisa jadi ada di sini. Yang perlu diingat pula, bahwa porsi pendelegasian serta jenis aktivitas yang didelegasikan bagi setiap ibu sangat mungkin jauh berbeda. So, no hard feeling please. Please keep your poitive thinking. Sedih banget kan kalau kita dibilang males gegara jajan makanan jadi di luar padahal memang kondisinya kita mengasuh 3 anak sendirian dan mereka sedang menuntut perhatian jauh lebih banyak dibanding anak-anak lain. Kesempatan kali ini, saya hanya ingin mengatakan bahwa : you always know the best for your family, ada kalanya kita hanya perlu bersikap bodo amat atas komentar orang lain.

Dalam proses delegasi ini, jangan sungkan untuk share aneka domestic core dengan mas suami Mom. Beliau juga bagian dari rumah yang kalian tinggali bersama : sama sekali tidak tabu untuk meminta tolong suami menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah agar kita memiliki beberapa slot khusus untuk mengembangkan diri dan (bahkan) menjaga stabilitas emosi (aka me time). Bentuk aktivitas yang dibagi bisa sangat beraneka ragam : biarkan beliau memilih 1/2 yang beliau senang mengerjakannya (kita mengalah aja :p) plus percaya diri bisa mengerjakannya. Sejujurnya, bukankah memang banyak lelaki yang dibesarkan tanpa dibekali keterampilan domestic core  dibanding wanita? Maka, sangat wajar kalau beliau tidak se-bagus itu dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, tapi dengan dihargai dan diberi ruang untuk melakukan kesalahan, lama lama beliau akan bisa mahir mengerjakannya. Bila gemas sekali ingin "mengajari", pastikan untuk menyampaikannya dengan cara yang santun dan tidak menyakiti si mamas kesayangan :p Tetap apresiasi sekecil apapun progress-nya, sama seperti ketika kita mengapresiasi anak-anak kita.

jangan pelit apresiasi ke suami, hasilnya akan sangat berbeda
Fiuhhh!
Panjang yah ngomongin soal manajemen waktu ini. Tenang-tenang, semua membutuhkan proses dan pembiasaan. Bila kita sudah berhasil membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari, insyaAllah bisa lebih fleksibel dan mahir mengelola waktu. Saya juga baru mau mulai lagi niy belajar komit sama waktu. Baik terlamabat daripada ga sama sekali kan? :p

Sebagai apresiasi karena kamu sudah membaca sampai di sini, you get a hidden treasure! Yay! Ahahaha, hadiah kali ini spesial banget, tinggal download, print terus pakai deh sesukamu. Sudah ga sabar ya ? Hadiahnya adalah : SIMPLE DAILY PLANNER. Begini niy penampakannya :)

SUPER SIMPLE PLUS CUTE DAILY PLANNER

Jadi, ini tuh saya bikin di salah satu aplikasi editing online (keknya sebagian besar kalian sudah kenal deh!). Saya susun seperti ini karena menurut saya ke empat elemen ini yang penting. Sangat mungkin kalian membutuhkan elemen yang berbeda, maka silahkan bisa edit sendiri ya :p Karena ini gratisan maka dilarang request (galak mode on). Dapetin link-nya di mana ? Ada syaratnya, tapi gampang banget kok, sila follow akun Instagram saya kemudian DM ya. Nanti saya akan share link untuk download file-nya. File-nya berupa .pdf sehingga lebih mudah saat dicetak. Kalau rajin (dan ada budget), bisa dicetak di gerai-gerai khusus cetak banyak dan langsung minta dijilid model ring yang rapi.

Sekarang, apa siy gunanya daily planner kayak gini? Daily planner membantu kita untuk mempraktikan manajemen waktu yang sudah kita bahas di awal : mulai dari put first thing first, belajar fokus, serta memudahkan share jadwal maupun pendelagasian beberapa aktivitas kepada orang lain. Selain itu, ketika kita berhasil mengelola waktu, manfaat berikut bisa kita dapatkan : bebas dari stres, lebih semangat menjalani hari, produktivitas meningkat plus (sediit demi sedikit) membantu tercapainya tujuan hidup kita masing-masing. Bagi saya sendiri, daily planner juga mengingatkan saya bahwa saya tidak boleh serakah. Serakah soal apa? Soal banyaknya aktivitas yang bisa saya lakukan dalam sehari. I mean, realistis saja. Setiap orang tidak harus selalu disibukkan oleh sesuatu bukan ? Sibuk tidak selalu baik, apalagi jika ternyata kesibukannya tidak memberi manfaat apa-apa ke value hidupnya. Ada aktivitas yang keliatannya seperti tidak sedang beraktivitas dan mengakibatkan rasa tidak puas : menemani anak main misalnya. Padahal ini aktivitas penting sekali. Nah, hal-hal seperti ini yang saya syukuri bisa saya sadari setelah aktif menulis daily planner kembali.

sebagai orang visual, saya suka sekali menambahi aneka doodling di daily planner yang saya susun, tentu saja saya lebih nyaman menggunakan tulisan tangan, lebih bebas berkreasi :p

Oiya, dengan memiliki daily planner, kita juga bisa melakukan evaluasi loh. Seperti yang saya katakan tadi : apakah selama ini kita terlalu greedy (ingin melakukan semuanya sendiri namun ternyata keteteran sampai tidak ada waktu merawat diri) atau sebaliknya terlalu santai sampai-sampai terlalu banyak mengerjakan aktivitas unfaedah.

Last but not least, selalu ingat bahwa semua perencanaan bukan kepastian keberhasilan, namun gagal merencanakan artinya merencanakan gagal. Sebagai seorang Muslim, saya meyakini bahwa segala sesuatu akan mudah bila Allah memudahkan. So, sebelum menyelesaikan aneka aktivitas yang sudah kita rencanakan, please always Allah first. Waktunya sholat ya sholat dulu. Bangun lebih pagi untuk mengerjakan gawean bisa, maka seharusnya juga bisa sekalian tahajuan. Bukankah sesuatu terjadi kepada kita bila Allah memberi ijin? Bila Allah kita utamakan, insyaAllah urusan lain jadi mudah. InsyaAllah.

Kita membaik dan tumbuh sama-sama ya. Bismillah ~

ditemani suara jangkrik Canberra nan merdu,
warmest,









Source
Materi BunSay Manajemen Waktu
Clock Photo by Adrien Robert on Unsplash

Komentar

  1. Saya akan bodo amat sama piring kotor saat malam hari apalagi temenin anak2 bikin PR (karena saya bagian bukain google buat anak2) saat mereka bertanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha

      Keren itu mom!


      Btw, PR anak sekarang kudu gugling yak? Sungguh jaman benar benar telah berubah

      Hapus
  2. Tenang, Mba ada temennya kok *toss dulu* :P

    Ngomongin multitasking itu kayaknya saya banget deh. Meskipun sekarang udah sedikit berkurang, namun godaan tetap ada. Paling sering itu di saat lagi nanggung nyelesain blog post atau balas email, tiba-tiba anak ngajakin main, minta perhatian banget. Hati nggak tenang rasanya kalo harus ngebiarinin kerjaan nanggung kemudian melakukan hal lain.

    Susah-susah gampang ya time management ini, PR banget buat saya supaya lebih bijaksana memakai waktu (:

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kuncinya memang komit pada alokasi waktu Mak.

      Theorinya keknya gampang, praktinya? Ngos ngosan 😭

      Hapus

Posting Komentar

Hi, nice to hear your inner-voice about my blog. Just feel free to write it here, but please dont junk :)

Postingan Populer