Pengalaman Periksa Retina (Rekomendasi Dokter Mata Pro Normal Di Depok)
Was was, jujur itu yang terbersit semenjak awal trimester 3. Ketika tiba-tiba dokter spesialis kandungan langganan memintaku periksa kondisi retina mata, tentu saja bila aku masih bertekad melahirkan normal.
Tapi apa benar metode melahirkan yang dipilih berpengaruh pada potensi lepas tidaknya retina? Apa benar mengejan bisa membuat retina rusak atau lepas?Kondisi mata minus tinggi seringkali menjadi penghalang Ibu ingin melahirkan normal. Apa pasal? Dokter kandungan mereka mengatakan bahwa mata minus berisiko untuk melahirkan normal. "Nanti retinamu lepas loh!"
Sejujurnya, sejak mengenal pentingnya evidence based dalam setiap diagnosa oleh tenaga medis, saya lebih hati-hati (dan tidak mau asal pasrah bongkokan) dalam mencerna diagnosa/informasi yang mereka sampaikan. Bukan semata-mata karena saya sok keminter, toh kedudukan kita dengan tanaga medis kan setara ya?Yaitu antara pemberi jasa dengan klien-nya. Jadi kita punya hak kok untuk berpendapat dan berdiskusi, setiap ada sesi konsultasi kita merogoh kocek untuk membayar jasa mereka. Selain itu, yang sedang menjadi objek diagnosa adalah tubuh kita, maka kita sendiri harus berdaya dan bertanggung jawab atas setiap keputusan medis yang kita sepakati bersama tenaga medis. Jangan sampai baru menyesal ketika tindakan medis sudah dilaksanakan.
Sebenarnya aku pun sudah mencoba menutup diskusi tentang retina ini dengan alasan pada persalinan normal sebelumnya alhamdulillah retina mataku baik meski tidak dilakukan pengecekan saat masih hamil. Namun beliau masih belum mau menerima fakta tersebut sebagai alasan untuk tidak mengecek kondisi retina setelah 4 tahun berlalu. Baiklah, tidak mungkin dong aku debat sama bu dokter saat itu juga :p Berdiskusi tentu intinya adalah sopan santun.
Saat ada waktu senggang di kantor, aku pun mulai mencari jurnal terkait kondisi retina dengan melahirkan normal. Rujukanku jelas bukan artikel di kanal-kanal berita online (yang seringkali tidak mencantumkan sumber tulisan/artikel), melainkan jurnal kedokteran yang mudah diakses secara gratis, seperti Google Scholar atau jurnal online milik US National Library of Medicine.
Ngapain siy repot-repot baca jurnal?
Kan tinggal manut aja apa kata dokter, mereka itu loh ahlinya. Yoi, mereka
memang punya Pendidikan as a doctor and I am not, but still, aku juga punya
kemampuan membaca dan menganalisis yang bias banget aku terrapin dalam semua
lini kehidupan termasuk dalam mengelola segala hal terkait hamil dan
melahirkan. Manfaatnya? Aku ga akan menerima mentah-mentah semua diagnose
dokter, karena dokter juga manusia, punya nafsu, bisa salah.Ya ga siy?
Setelah membaca beberapa jurnal
aku berani menyimpulkan bahwa opini dokter terkait kondisi retina yang berisiko
lepas/rusak saat mengejan itu bisa berbeda beda, tidak semua dokter sepakat
bahwa mengejan akan membahayakan retina. Bahkan beberapa jurnal menyebutkan
tidak ada hubungan antara metode melahirkan yang dipilih dengan risiko lepasnya
retina. Okey, sampai titik ini minimal aku bisa tenang ambil keputusan, apakah
melanjutkan pemeriksaan retina atau langsung cut ganti dokter. Tapi kata
mas bojo gakpapa periksa aja, kalua ternyata hasilnya ga baik, baru nanti kita
pikirkan exit strategy nya. Oke deh, yang penting mas suami dukung aku apapun
hasilnya.
Tibalah saatnya untuk periksa,
sesuai saran dokter kandunganku, aku diminta untuk cek mata di dr. Roza (yang
juga praktik di RS yang sama dengan
beliau). Supaya ada gambaran seperti apa nanti pemeriksaanya, aku iseng cari
tulisan buibu lain yang udah punya pengalaman cek retina, alhamdulillah nemu
1 yang menurutku cukup lengkap sharing tentang pengalamannya.
Singkat cerita, suster
memanggilku sesuai nomor antrian. Begitu masuk ke ruang periksa, suster
menanyakan berapa minusku. Aku sampaikan bahwa seingetku minus 5 :p Tetapi
karena terakhir ganti kaca mata sudah 4 tahun lalu, susterpun melakukan tes
ulang. Setelah tes mata selesai, suster meneteskan cairan obat tertentu yang
gunanya untuk memperlebar retina. Agak perih waktu ditetes, tapi lama lama
hilang. Efeknya? Mata jadi burem kalua lihat benda yang dekat, misal layar HP.
Pemeriksaan retina dilakukan 30 menit
kemudian. Waktu 30 menit itu aku pakai untuk sholat Ashar dan nge-naspad, alias
makan nasi padang >,< Laper banget, dari pagi belum sempet makan nasi.
Deg degan euy pas dipanggil ke
ruang dokter, duh gimana kalau ternyata ada masalah. Sampai di ruang periksa,
dokter mematikan lampu dan memakai semacam alat mirip kacamata tapi ada lampu
di atasnya, lalu aku pun diminta untuk menggerakkan mata ke segala arah sesuai
intruksi. Dokter melihat kondisi retina dengan alat yang sederhananya siy mirip
sama kaca pembesar.
Rasa-rasanya menunggu dokter duduk dan membuka suara itu lama beutt.
“Mba, saya lihat secara
keseluruhan retina Mba baik’, akhirnya bu dokter bersuara juga.
Alhamdulillah!
"Selain itu, sebenarnya menurut
literatur dan jurnal, ga ada hubungan kok antara cara melahirkan dengan
lepasnya retina. Jadi, silahkan saja mau melahirkan normal atau SC. Oiya, ga
selalu Ibu dengan minus tinggi, retinanya rusak sedangkan yang minus kecil atau
tidak minus, retinanya sehat. Ada kok yang ga minus tapi retinanya robek. Mau
mengejan sekuat apapun, retina insyaAllah akan baik-baik saja. Tapi ada 3 hal yang selalu saya edukasi ke
pasien saya tentang gejala retina yang lepas, pertama, ketika pandangan terasa
seperti terhalangi tirai, kedua, saat tetiba penglihatan seperti dipenuhi lalat
terbang yang amat banyak dan terakhir, mata seperti melihat kilatan blitz"
"O gitu ya Dok?"
Oiya, kalau setelah pemeriksaan
diketahui ada robekan, saya biasanya juga langsung sesegera mungkin merujuk
pasien untuk melakukan tindakan laser sehingga retinanya membaik. Ada
pertanyaan?
Ga ada Dok 😅
Oke, kalau begitu saya juga ga
meresepkan apa apa ya. Sehat-sehat lairannya ya. Udah bentar lagi kayaknya ya.
Udah keliatan gedhe banget.
Hehe, iya Dok, sudah 36w. Terima
kasih banyak ya Dok.
***
Alhamdulillah lega juga euy
setelah beberapa hari terakhir deg degan gimana kalua hasilnya ga sesuai
harapan. Ga nyesel siy merogoh kocek Rp 310.000 buat cek dan konsul, karena
hasilnya bisa aku share di blog. Semoga penjelasan dokter Roza tadi bisa
membantu mengobati kegalauan buibu minus banyak agar ga serta merta digiring ke
ruang operasi hanya karena mata minus. Dokter kandungan tetep kekeuh ngoperasi?
Yaudah siy,mungkin itu tandanya kalua bukan dokter yang cocok sama kita.
Hehe baca postingan Mbak ini saya jadi ingat waktu hamil anak pertama tahun lalu sempat galau mengenai mata minus ini.
BalasHapusUdah periksa ke dokter specialis mata, hasilnya retina mataku sudah mengalami penipisan tapi alhamdulillaah bisa lahiran normal karena dokter obgym yang saya datangi emang pro normal dan sama sekali gak masalah dengan mataku yang minus.
So kehamilan kedua ini jadi gak terlalu galau lagi dan ngarepnya tetap bisa lahiran normal.
Wah, terima kasih sharingnya Mom Siska,
HapusSemoga semakin banyak Mom lain yang juga tercerhkan dengan pengalaman kita berdua yaa ~ aamiin
Mom Siska, tinggal dimana?
HapusSama banget bun kata2 nya sama dokter mata saat periksa 3 minggu kemarin.
BalasHapusMata normal klo retinanya tipis . Mu batuk doang jg robek mah robek.
Btw Lumayan juga ya harganya, saya pk bpjs alhamdulillah gratis. Dokter sm klinik juga enak(eye center bandung).
Aku mo vbac doain y bun, problem Pertama ttg mata alhamdulillah sudah bikin plong tenang.
Alhamdulillah, seneng dengernya
HapusSemoga Alla ijabah segala harapan dan doa doa baiknya ya :)
S E M A N G A T!
Ya tuhan untung nemu artikel ini..saya galau mau lahiran normal mbk..anak pertama kedua daya masih minus antara 3 dan silinder bs lahiran normal..nah skrg minus 4,5 stiap lihat artikel takut bgt..blm lg ga bs priksa ke dr spesialis krn kendala keuangan..bersyukur ketemu artikel ini..saya percayakan sama Tuhan smoga sy bs berhasil melahirkan normal dg selamat😘
BalasHapusSpesialis mata mksdny
HapusHallo mba mau Tanya, di depok mba periksa matanya di RS Mana Dan mama lengkapnya dokter apa mba? Terima kasih banyak
BalasHapusHalo Mba, di RS HGA Mba, dengan dr Roza spesialis mata
HapusmashaAllah tabarakallah, nemu gini disaat galau galaunya menuju persalinan.
BalasHapusinshaAllah serahkan sama yang diatas ya bun, saya minum namun saya yakin saya bisa normal dg izin Allah❤